5.397 Warga Banten Idap HIV/AIDS, 355 Meregang Nyawa Setahun
A
A
A
SERANG - Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat sebanyak 5.397 warga terjangkit virus HIV/AIDS selama tahun 2017. 533 orang diantaranya meninggal dunia akibat virus mematikan tersebut.
Berdasarkan data, pengidap HIV tertinggi di Banten Kabupaten Tangerang, sebanyak 1073, Kota Tangerang 890, Kabupaten Serang 529, Kota Cilegon 373, Kota Tangsel 328, Lebak 128, Kota Serang 112 dan Pandeglang 93.
Sedangkan warga terjangkit AIDS tertinggi di Kota Tangerang sebanyak 509, Kabupaten Tangerang 413, Serang 202, Kota Serang 169, Kota Cilegon 178, Pandeglang 143, Lebak 113 dan Kota Tangsel 144.
"Kalau dari sisi jumlah memang di Tangerang Raya itu banyak (penderita HIV/AIDS). Karna, jumlah penduduknya banyak," kata Sigit Wardojo kepada wartawan, Rabu (20/12/2017).
Dia menjelaskan, jika penyebaran HIV/AIDS tidak ditanggulangi dengan serius secara bersama-sama dan terpadu secara bersama-sama dan terpadu. “Jika tidak ditanggulangi, kondisinya makin lama makin mengkhawatirkan," jelasnya.
Sementara itu, kasus penyebaran virus HIV/AIDS saat ini didominasi oleh Ibu Rumah Tangga sebanyak 12,8 persen dari total jumlah kasus di Banten. "Dari suaminya, resikonya makin meluas. Tidak hanya orang yang menggunakan narkoba, homosex saat ini," ujarnya.
Untuk menanggulanginya, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan berprilaku yang sehat, hubungan sex tidak berganti ganti pasangan, menggunakan narkotika.
Berdasarkan data, pengidap HIV tertinggi di Banten Kabupaten Tangerang, sebanyak 1073, Kota Tangerang 890, Kabupaten Serang 529, Kota Cilegon 373, Kota Tangsel 328, Lebak 128, Kota Serang 112 dan Pandeglang 93.
Sedangkan warga terjangkit AIDS tertinggi di Kota Tangerang sebanyak 509, Kabupaten Tangerang 413, Serang 202, Kota Serang 169, Kota Cilegon 178, Pandeglang 143, Lebak 113 dan Kota Tangsel 144.
"Kalau dari sisi jumlah memang di Tangerang Raya itu banyak (penderita HIV/AIDS). Karna, jumlah penduduknya banyak," kata Sigit Wardojo kepada wartawan, Rabu (20/12/2017).
Dia menjelaskan, jika penyebaran HIV/AIDS tidak ditanggulangi dengan serius secara bersama-sama dan terpadu secara bersama-sama dan terpadu. “Jika tidak ditanggulangi, kondisinya makin lama makin mengkhawatirkan," jelasnya.
Sementara itu, kasus penyebaran virus HIV/AIDS saat ini didominasi oleh Ibu Rumah Tangga sebanyak 12,8 persen dari total jumlah kasus di Banten. "Dari suaminya, resikonya makin meluas. Tidak hanya orang yang menggunakan narkoba, homosex saat ini," ujarnya.
Untuk menanggulanginya, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan berprilaku yang sehat, hubungan sex tidak berganti ganti pasangan, menggunakan narkotika.
(nag)