Menakar Pilgub Jabar dengan Berbagai Manuvernya

Rabu, 20 Desember 2017 - 08:21 WIB
Menakar Pilgub Jabar dengan Berbagai Manuvernya
Menakar Pilgub Jabar dengan Berbagai Manuvernya
A A A
BANDUNG - Suasana menjelang Pilgub Jawa Barat 2018 sudah cukup menghangat dengan terjadinya berbagai manuver politik belakangan ini. Mulai dari dicabutnya dukungan Gerindra untuk pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu), Golkar yang merapat ke Ridwan Kamil (Emil) tapi kemudian mencabutnya, hingga PKS dan PAN yang didekati Gerindra.

Ada sejumlah catatan menarik melihat manuver yang terjadi. Sebab, manuver itu bisa berdampak krusial terhadap pencalonan para kandidat. Manuver Golkar menarik dibahas terkait pencabutan dukungan terhadap Emil. Semula, Emil didukung Golkar untuk berpasangan dengan Daniel Muttaqien yang merupakan kader Golkar. Namun, komunikasi yang minim antara Emil dengan Golkar membuat dukungan akhirnya dicabut.

Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan memprediksi Golkar akan berkoalisi dengan PDIP. Kandidat yang paling memungkinkan diusung sebagai cagub adalah Dedi Mulyadi, sementara wakilnya dari PDIP. "Saya melihatnya peluangnya adalah akan berkoalisi dengan PDIP, yang diusung Pak Dedi Mulyadi dengan wakilnya dari PDIP," kata Firman, Selasa (19/12/2017).

Sementara itu, PKS bisa jadi faktor kunci. PKS sejauh ini menjadi partai yang mesra dengan Demokrat dan PAN. Sejak jauh-jauh hari, PKS sudah menyatakan akan mengusung Demiz-Syaikhu. Adapun Syaikhu merupakan kader PKS yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi.

Tapi, belakangan PKS digoda oleh Gerindra yang akan mengusung Mayjen TNI (Purn) Sudrajat sebagai cagub. Selain PKS, Gerindra juga mendekati PAN. Padahal, PAN sudah menyatakan akan mengusung Demiz sebagai cagub. "Kuncinya di PKS. Kalau PKS tetap dengan Demokrat, maka pasangan yang diusung adalah Demiz-Syaikhu," tegas Firman.

Sedangkan Emil terlihat tetap tenang meskipun Golkar mencabut dukungan. Sebab, Emil masih memiliki tiga partai pengusung yaitu NasDem, PKB, dan PPP. Komposisi NasDem, PKB, dan PPP sendiri memiliki total 21 kursi di DPRD Jawa Barat. Artinya, jumlah itu sudah memenuhi syarat minimal pengusungan pasangan sebanyak 20 kursi.

Hanya ada satu catatan untuk Emil. Dia wajib mempertahankan koalisi itu agar tidak pecah. Jangan sampai ada partai yang mencabut dukungan karena bisa membuatnya gagal maju di pilgub. "Selama Kang Emil sekarang bekerja keras mempertahankan soliditas tiga partai tersisa, termasuk kompromi dalam menentukan cawagub, selesai, aman," tandas Firman.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2278 seconds (0.1#10.140)