Golkar Jabar Minta DPP Tarik Dukungan, Ridwan Kamil Cuek
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil cuek dengan sikap Partai Golkar Jawa Barat. Seperti diketahui, Golkar Jawa Barat kemarin menggelar rapat pleno.
Hasilnya, mereka menolak keputusan DPP Partai Golkar yang mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub. Mereka juga menolak Daniel Muttaqien yang didorong DPP agar menjadi cawagub pendamping Ridwan Kamil.
Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, Golkar Jawa Barat selalu menunjukkan sikap sama. Bukan hanya kali ini, sejak lama hal itu juga terjadi alias ia ditolak diusung sebagai cagub.
Bahkan, ia mempersilahkan DPD Partai Golkar Jawa Barat mengambil langkah apa pun. Ia tidak mempermasalahkannya. "Ya itu mah dari dulu juga selalu begitu. Jadi silakan saja," singkat Emil saat ditemui di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (16/12/2017).
Ia pun memilih menghindari dari pertanyaan wartawan. Dengan tergesa-gesa, ia langsung masuk ke mobil dinasnya dan menutup pintu. Ia langsung meninggalkan lokasi.
Seperti diberitakan, Golkar Jawa Barat menolak surat keputusan (SK) DPP Partai Golkar soal pengusungan Emil dan Daniel di Pilgub Jawa Barat 2018. Itu berdasarkan hasil rapat pleno yang dilakukan pengurus Golkar Jawa Barat pada Jumat (15/12/2017).
Senin depan, hasil pleno itu akan disampaikan ke DPP. Selain itu, Golkar Jawa Barat juga akan meminta agar DPP mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub.
Alasan di belakang sikap itu adalah sikap Emil dan Daniel yang selama ini cuek. Setelah mendapatkan SK, keduanya tidak pernah berkomunikasi dengan pengurus Golkar Jawa Barat. Mereka juga tidak pernah datang ke Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah mengatakan sikap keduanya bagai minyak dan air dengan kader Golkar. Hal itu membuat pihaknya gerah sehingga akan mendesak DPP untuk mencabut SK.
"Selama ini, ketika setelah mendapat rekomendasi pasangan dari DPP, Pak Ridwan Kamil dan Mas Daniel ini bagai air dan minyak dengan para kader Golkar di daerah," ucap Ade.
Ia menegaskan, hasil dari rapat pleno itu merupakan cerminan dari keinginan para kader Golkar di Jawa Barat.
Hasilnya, mereka menolak keputusan DPP Partai Golkar yang mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub. Mereka juga menolak Daniel Muttaqien yang didorong DPP agar menjadi cawagub pendamping Ridwan Kamil.
Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, Golkar Jawa Barat selalu menunjukkan sikap sama. Bukan hanya kali ini, sejak lama hal itu juga terjadi alias ia ditolak diusung sebagai cagub.
Bahkan, ia mempersilahkan DPD Partai Golkar Jawa Barat mengambil langkah apa pun. Ia tidak mempermasalahkannya. "Ya itu mah dari dulu juga selalu begitu. Jadi silakan saja," singkat Emil saat ditemui di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (16/12/2017).
Ia pun memilih menghindari dari pertanyaan wartawan. Dengan tergesa-gesa, ia langsung masuk ke mobil dinasnya dan menutup pintu. Ia langsung meninggalkan lokasi.
Seperti diberitakan, Golkar Jawa Barat menolak surat keputusan (SK) DPP Partai Golkar soal pengusungan Emil dan Daniel di Pilgub Jawa Barat 2018. Itu berdasarkan hasil rapat pleno yang dilakukan pengurus Golkar Jawa Barat pada Jumat (15/12/2017).
Senin depan, hasil pleno itu akan disampaikan ke DPP. Selain itu, Golkar Jawa Barat juga akan meminta agar DPP mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub.
Alasan di belakang sikap itu adalah sikap Emil dan Daniel yang selama ini cuek. Setelah mendapatkan SK, keduanya tidak pernah berkomunikasi dengan pengurus Golkar Jawa Barat. Mereka juga tidak pernah datang ke Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah mengatakan sikap keduanya bagai minyak dan air dengan kader Golkar. Hal itu membuat pihaknya gerah sehingga akan mendesak DPP untuk mencabut SK.
"Selama ini, ketika setelah mendapat rekomendasi pasangan dari DPP, Pak Ridwan Kamil dan Mas Daniel ini bagai air dan minyak dengan para kader Golkar di daerah," ucap Ade.
Ia menegaskan, hasil dari rapat pleno itu merupakan cerminan dari keinginan para kader Golkar di Jawa Barat.
(nag)