Warga Tanam Pohon di Badan Jalan Gresik-Lamongan
A
A
A
GRESIK - Batas kesabaran warga perbatasan Gresik-Lamongan membuncah juga. Warga Desa Sawo, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur itu protes pemerintah dengan menanam pohon di badan jalan.
Pantauan lapangan, beberapa lubang yang ada di badan Jalan Raya Sawo ditanami pohon pisang. Untungnya tidak berdekatan, sehingga tidak sampai memacetkan jalur Gresik-Lamongan, dari Kecamatan Dukun ke Kecamatan Karanggeneng, Lamongan.
"Kami kesal dengan Pemkab Gresik yang tidak kunjung memperbaiki jalan yang rusak," aku warga Sawo Maslikan (32), Jumat (15/12/2017).
Warga Sawo lainya, Abdul Wahab (38), menambahkan, yang membuat heran adalah panjang jalan yang hanya 3 kilometer, namun tidak mendapat perbaikan. Padahal, jalan-jalan sekitar sudah dilakukan perbaikan semua.
"Dari Sawo ke Petiyin sudah mulus, Petiyin ke Sunan Derajat Lamongan juga baik. Bahkan, Karanggeneng ke Sukodadi di Lamongan juga baik," beber dia.
Untungnya aksi protes tanam pohon di badan jalan itu tidak sampai membuat macet jalur perbatasan Gresik-Lamongan. Selain memang jalur tersebut intensitas kendaran tidak padat, pohon pisang yang ditanam jaraknya berjauhan.
"Kami berharap protes ini segera direspons pemkab. Sehingga, segwra dilakukan perbaikan. Sebab, kerusakan ini tidak bisa sibiarkan," pinta Abdul Wahab.
Kata Abdul Wahab, kondisi ini sudah bertahun-tahun tak pernah diperbaiki. Sehingga kerusakannya makin parah. Dikhawatirkan banyaknya lubang membahayakan pengguna jalan. Apalagi kalau malam hari, sebab lubangnya banyak dan besar.
Sementara itu, Kepala Desa Sawo Yudi Hartanto mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali melaporkan kerusakan jalan tersebut kepada Dinas PU. Namun, sampai saat ini belum juga dilakukan perbaikan. “Sudah sering saya laporkan ke PU, baik URC maupun Kabid Bina Marga Bu Dian sendiri. Tapi tidak ada tindakan,” jelasnya.
Bahkan, masih kata Yudi Hartanto, pihaknya juga sudah melaporkan melalui aplikasi milik URC Gresik. Ini sesuai hasil koordinasi dengan Dinas PU beberapa bulan lalu.
“Tapi hasilnya sama, sampai sekarang belum ada proses perbaikan sama sekali yang dilakukan PU,” kata dia.
Pihaknya berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan perbaikan jalan. Sebab, kerusakan jalan yang menghubungkan Gresik dengan Lamongan tersebut sudah lama terjadi. “Saya berharap pemerintah segera turun untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.
Pantauan lapangan, beberapa lubang yang ada di badan Jalan Raya Sawo ditanami pohon pisang. Untungnya tidak berdekatan, sehingga tidak sampai memacetkan jalur Gresik-Lamongan, dari Kecamatan Dukun ke Kecamatan Karanggeneng, Lamongan.
"Kami kesal dengan Pemkab Gresik yang tidak kunjung memperbaiki jalan yang rusak," aku warga Sawo Maslikan (32), Jumat (15/12/2017).
Warga Sawo lainya, Abdul Wahab (38), menambahkan, yang membuat heran adalah panjang jalan yang hanya 3 kilometer, namun tidak mendapat perbaikan. Padahal, jalan-jalan sekitar sudah dilakukan perbaikan semua.
"Dari Sawo ke Petiyin sudah mulus, Petiyin ke Sunan Derajat Lamongan juga baik. Bahkan, Karanggeneng ke Sukodadi di Lamongan juga baik," beber dia.
Untungnya aksi protes tanam pohon di badan jalan itu tidak sampai membuat macet jalur perbatasan Gresik-Lamongan. Selain memang jalur tersebut intensitas kendaran tidak padat, pohon pisang yang ditanam jaraknya berjauhan.
"Kami berharap protes ini segera direspons pemkab. Sehingga, segwra dilakukan perbaikan. Sebab, kerusakan ini tidak bisa sibiarkan," pinta Abdul Wahab.
Kata Abdul Wahab, kondisi ini sudah bertahun-tahun tak pernah diperbaiki. Sehingga kerusakannya makin parah. Dikhawatirkan banyaknya lubang membahayakan pengguna jalan. Apalagi kalau malam hari, sebab lubangnya banyak dan besar.
Sementara itu, Kepala Desa Sawo Yudi Hartanto mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali melaporkan kerusakan jalan tersebut kepada Dinas PU. Namun, sampai saat ini belum juga dilakukan perbaikan. “Sudah sering saya laporkan ke PU, baik URC maupun Kabid Bina Marga Bu Dian sendiri. Tapi tidak ada tindakan,” jelasnya.
Bahkan, masih kata Yudi Hartanto, pihaknya juga sudah melaporkan melalui aplikasi milik URC Gresik. Ini sesuai hasil koordinasi dengan Dinas PU beberapa bulan lalu.
“Tapi hasilnya sama, sampai sekarang belum ada proses perbaikan sama sekali yang dilakukan PU,” kata dia.
Pihaknya berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan perbaikan jalan. Sebab, kerusakan jalan yang menghubungkan Gresik dengan Lamongan tersebut sudah lama terjadi. “Saya berharap pemerintah segera turun untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.
(rhs)