Proyek Pasar Klewer Timur Dianggarkan Rp48 Miliar
A
A
A
SOLO - Pedagang Pasar Klewer sisi timur di Kota Solo, Jawa Tengah akhirnya bisa bernapas lega. Pemkot Solo memastikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengalokasikan anggaran pembangunan Rp48 miliar dalam APBN 2018 untuk proyek pasar itu.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan, kepastian alokasi anggaran sesuai hasil koordinasi terakhir dengan Kemendag di Jakarta. Pada intinya, Kemendag mengabulkan permohonan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo agar dana revitalisasi kembali dianggarkan. Pemkot Solo kini tinggal menunggu turunnya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari pemerintah pusat.
"Kami memperkirakan DIPA turun paling lambat Maret mendatang," ujar Subagiyo di Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/12/2017).
Setelah DIPA diterima, lanjutnya, Pemkot Solo segera menindaklanjuti dengan menggelar lelang proyek. Setelah anggaran dipastikan melalui APBN 2018, maka skema pengerjaan dengan sistem multiyears batal dilaksanakan. "Tidak jadi dikerjakan akhir tahun 2017. Mudah-mudahan Februari mendatang bisa dimulai," ucapnya seraya menyebut pengerjaan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, revitalisasi Pasar Klewer sisi timur belum bisa direalisasikan karena tender proyek dua kali gagal menghasilkan rekanan. Padahal, Kemendag telah mengucurkan dana Rp48 miliar untuk merealisasikan pembangunan di tahun 2017. "Mepetnya waktu pengerjaan diduga menjadi penyebab lelang tak diminati rekanan," ucap Rudy.
Para rekanan tak berani berspekulasi menggarap proyek dalam waktu tiga bulan. Padahal, para pedagang telanjur dipindahkan ke kios darurat di Alun-alun utara Keraton Kasunanan Surakarta sejak pertengahan September lalu. Bangunan lama Pasar Klewer juga telah dirobohkan sebelum dibangun ulang. "Bangunan lama sudah dibongkar karena kondisinya rapuh dan rawan ambruk," tandasnya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan, kepastian alokasi anggaran sesuai hasil koordinasi terakhir dengan Kemendag di Jakarta. Pada intinya, Kemendag mengabulkan permohonan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo agar dana revitalisasi kembali dianggarkan. Pemkot Solo kini tinggal menunggu turunnya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari pemerintah pusat.
"Kami memperkirakan DIPA turun paling lambat Maret mendatang," ujar Subagiyo di Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/12/2017).
Setelah DIPA diterima, lanjutnya, Pemkot Solo segera menindaklanjuti dengan menggelar lelang proyek. Setelah anggaran dipastikan melalui APBN 2018, maka skema pengerjaan dengan sistem multiyears batal dilaksanakan. "Tidak jadi dikerjakan akhir tahun 2017. Mudah-mudahan Februari mendatang bisa dimulai," ucapnya seraya menyebut pengerjaan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, revitalisasi Pasar Klewer sisi timur belum bisa direalisasikan karena tender proyek dua kali gagal menghasilkan rekanan. Padahal, Kemendag telah mengucurkan dana Rp48 miliar untuk merealisasikan pembangunan di tahun 2017. "Mepetnya waktu pengerjaan diduga menjadi penyebab lelang tak diminati rekanan," ucap Rudy.
Para rekanan tak berani berspekulasi menggarap proyek dalam waktu tiga bulan. Padahal, para pedagang telanjur dipindahkan ke kios darurat di Alun-alun utara Keraton Kasunanan Surakarta sejak pertengahan September lalu. Bangunan lama Pasar Klewer juga telah dirobohkan sebelum dibangun ulang. "Bangunan lama sudah dibongkar karena kondisinya rapuh dan rawan ambruk," tandasnya.
(zik)