DPRD Tuding Konstruksi Gedung Pemkab KBB Dibuat Asal-Asalan
A
A
A
BANDUNG BARAT - Ambruknya sejumlah atap perkantoran SKPD di kompleks Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat (KBB) mendapatkan perhatian serius dari DPRD KBB. Pasalnya bangunan kantor itu masih baru dan dibangun dengan anggaran yang sangat besar serta perhitungan kontruksi dari para ahli, sehingga menjadi pertanyaan ketika tiba-tiba ambruk diterjang angin kencang.
"Itu kan gedung baru dan biaya pembangunannya juga besar, masa karena diterjang angin kencang sudah ambruk atapnya. Ini pasti ada yang tidak beres dengan konstruksinya," kata Ketua DPRD KBB Aa Umbara Sutisna saat launching tahapan Pilkada KBB, Selasa (12/12/2017).
Jika kondisinya seperti itu, kata Aa Umbara, tidak menutup kemungkinan gedung kantor yang lain juga lambat laun akan mengalami hal yang sama. Anehnya rumah-rumah penduduk di sekitar kompleks Pemkab KBB yang dibangun biasa-biasa saja dan diterjang angin kencang justru kokoh tidak terjadi apa-apa. Berbeda dengan gedung pemda yang dibangun dengan melibatkan para insinyur bangunan justru porak poranda.
Dia telah menginstruksikan Komisi III untuk memanggil dinas terkait guna meminta penjelasan kenapa hal ini bisa terjadi. Termasuk juga bagaimana pemeliharannya apakah masih ada jaminan dari pihak kontraktor yang membangunnya atau bagaimana. "Tidak menutup kemungkinan kontraktor juga akan kami panggil jika memang ada yang salah dengan rancang bangunnya, karena kejadian ini sangat memalukan," tegas Umbara.
Menurut dia sudah seharusnya pihak kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, PT Amarta Karya dan Pemkab Bandung Barat memperhatikan konstruksi bangunan.Termasuk menyesuaikan dengan topografi wilayah Ngamprah. Seperti diketahui, pembangunan gedung tahap tiga ini menelan anggaran sampai Rp132.894.759.000 dan itu baru selesai sekitar dua tahun yang lalu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah KBB Maman S Sunjaya memastikan pelayanan publik tetap normal setelah ambruknya beberapa kantor dinas akibat hujan lebat disertai angin kencang, Senin (11/12/2017) siang. Untuk perbaikan sejumlah kerusakan beberapa kantor tersebut, saat ini sudah dilakukan secara bertahap.
"Itu kan gedung baru dan biaya pembangunannya juga besar, masa karena diterjang angin kencang sudah ambruk atapnya. Ini pasti ada yang tidak beres dengan konstruksinya," kata Ketua DPRD KBB Aa Umbara Sutisna saat launching tahapan Pilkada KBB, Selasa (12/12/2017).
Jika kondisinya seperti itu, kata Aa Umbara, tidak menutup kemungkinan gedung kantor yang lain juga lambat laun akan mengalami hal yang sama. Anehnya rumah-rumah penduduk di sekitar kompleks Pemkab KBB yang dibangun biasa-biasa saja dan diterjang angin kencang justru kokoh tidak terjadi apa-apa. Berbeda dengan gedung pemda yang dibangun dengan melibatkan para insinyur bangunan justru porak poranda.
Dia telah menginstruksikan Komisi III untuk memanggil dinas terkait guna meminta penjelasan kenapa hal ini bisa terjadi. Termasuk juga bagaimana pemeliharannya apakah masih ada jaminan dari pihak kontraktor yang membangunnya atau bagaimana. "Tidak menutup kemungkinan kontraktor juga akan kami panggil jika memang ada yang salah dengan rancang bangunnya, karena kejadian ini sangat memalukan," tegas Umbara.
Menurut dia sudah seharusnya pihak kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, PT Amarta Karya dan Pemkab Bandung Barat memperhatikan konstruksi bangunan.Termasuk menyesuaikan dengan topografi wilayah Ngamprah. Seperti diketahui, pembangunan gedung tahap tiga ini menelan anggaran sampai Rp132.894.759.000 dan itu baru selesai sekitar dua tahun yang lalu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah KBB Maman S Sunjaya memastikan pelayanan publik tetap normal setelah ambruknya beberapa kantor dinas akibat hujan lebat disertai angin kencang, Senin (11/12/2017) siang. Untuk perbaikan sejumlah kerusakan beberapa kantor tersebut, saat ini sudah dilakukan secara bertahap.
(wib)