Seniman: Bandara Pintu Masuk Orang dari Berbagai Tempat & Negara
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan bandara dinilai sarana penting sebagai pintu masuk orang dari berbagai tempat atau negara ke negara lainnya. bandara juga memegang peranan yang strategis dalam membangun citra pertama setiap warga negara saat datang atau tiba ke suatu daerah.
"Sebagai pintu masuk, maka Bandara sangat stragegis untuk membangun citra pertama yang didapat tepat saat tamu masuk ke suatu wilayah," kata Seniman Mulyono mengenai pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) Kulonprogo dalam keterangan pernya, Jumat (8/12/2017).
Menurut Pendiri Yayasan Seni Rupa Komunitas (YSRK) ini, citra pertama yang menarik minat tamu saat tiba di bandara selayaknya merepresentasikan potensi dan kekayaan lokal suatu daerah serta kekayaan nasional lainnya.
Menurut Mulyono, representasi citra budaya dalam pelaksanaannya disajikan melalui gelaran teks sejarah budaya, artefak, karya seni rupa dari tradisi sampai kontemporer. Adapun gelaran potensi budaya lokal dengan media disajikan melalui dokumentasi teks, foto, video, artefak hingga karya seni rupa sejarah budaya lokal.
Gelaran dikemas dengan menggunakan representasi karya kreatif. Baik melalui data visual, teks, kerajinan, ketrampilan, patung, lukisan, kolase, instalasi, video art, dengan alur representasi dari sejarah budaya lokal dan nasional.
"Ruang representasi adalah dengan bangunan Galeri dan Museum. Tamu mengalami proses apresiasi karya bisa dengan pasif melihat atau aktif terlibat interaktif dengan media representasi karya," terang jebolan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta ini.
Ditambahkan Mulyono, pengunjung atau tamu dapat mengakses karya budaya melalui penjualan, souvenir, keterampilan, kerajinan, foto, kartu, buku, video. Sementara informasi mengenai Galeri & Museum dapat diakses dengan website.
"Galeri juga menyediakan ruang duduk santai sambil apresiasi, minum dan makan ringan, internet, ruang kebugaran dan pemijatan tradisi," tutupnya.
"Sebagai pintu masuk, maka Bandara sangat stragegis untuk membangun citra pertama yang didapat tepat saat tamu masuk ke suatu wilayah," kata Seniman Mulyono mengenai pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) Kulonprogo dalam keterangan pernya, Jumat (8/12/2017).
Menurut Pendiri Yayasan Seni Rupa Komunitas (YSRK) ini, citra pertama yang menarik minat tamu saat tiba di bandara selayaknya merepresentasikan potensi dan kekayaan lokal suatu daerah serta kekayaan nasional lainnya.
Menurut Mulyono, representasi citra budaya dalam pelaksanaannya disajikan melalui gelaran teks sejarah budaya, artefak, karya seni rupa dari tradisi sampai kontemporer. Adapun gelaran potensi budaya lokal dengan media disajikan melalui dokumentasi teks, foto, video, artefak hingga karya seni rupa sejarah budaya lokal.
Gelaran dikemas dengan menggunakan representasi karya kreatif. Baik melalui data visual, teks, kerajinan, ketrampilan, patung, lukisan, kolase, instalasi, video art, dengan alur representasi dari sejarah budaya lokal dan nasional.
"Ruang representasi adalah dengan bangunan Galeri dan Museum. Tamu mengalami proses apresiasi karya bisa dengan pasif melihat atau aktif terlibat interaktif dengan media representasi karya," terang jebolan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta ini.
Ditambahkan Mulyono, pengunjung atau tamu dapat mengakses karya budaya melalui penjualan, souvenir, keterampilan, kerajinan, foto, kartu, buku, video. Sementara informasi mengenai Galeri & Museum dapat diakses dengan website.
"Galeri juga menyediakan ruang duduk santai sambil apresiasi, minum dan makan ringan, internet, ruang kebugaran dan pemijatan tradisi," tutupnya.
(mhd)