Aceh Utara Direndam Banjir, PKPU Turunkan Tim Rescue
A
A
A
ACEH UTARA - Hujan deras yang terjadi sejak Kamis 30 November 2017 lalu mengakibatkan banjir semakin luas di Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Menurut laporan tim rescue PKPU Human Initiative, dari 27 kecamatan, 19 di antaranya masih terendam banjir.
“Kota Lhoksukon yang sebagai ibu kota Aceh Utara juga tidak luput dari banjir. Bahkan pasar induk utama kabupaten turut terendam sehingga aktivitas perdagangan lumpuh total,” kata Didi, salah satu tim evakuasi dari PKPU-HI.
Wilayah yang terkena dampak terparah adalah Lhoksukon, Langkahan, Pirak Timur, Matangkuli, Samudra, serta Tanah Luas. Ketinggian air di 6 kecamatan itu mencapai 1 meter hingga 2 meter.
PKPU HI segera melakukan langkah mitigasi dengan pendirian dapur air dan pendistribusian sembako di 3 titik pengungsian daerah terdampak bencana banjir di wilayah Pirak Timur, Rabu 6 Desember 2017. Tiga titik tersebut yakni di Desa Trieng Krueng Keh, Geulumpang, dan Bungong. Aksi tersebut bersinergi dengan pihak BPBD, SAR, dan TNI.
Tim rescue PKPU-HI juga melakukan assessment di Desa Beuracan Rata. Dari ketiga titik pendirian dapur air, rata-rata warga yang masih bertahan di masing-masing titik pengungsian hanya sekitar 10 KK.
Beuracan Rata merupakan salah satu desa yg paling dalam, jarak dari pusat kota Lhoksukon yakni sekitar 20 Km. Di desa ini terdapat ibu-ibu yang baru saja menjalani operasi dan sangat membutuhkan obat-obatan.
Jumlah pengungsi yang masih tinggal hanya 8 KK. “Rata-rata dari ke empat desa yang dikunjungi tim PKPU HI, yang dikeluhkan oleh masyarakat adalah tentang kesehatan,” terangnya.
PKPU Human Initiative sendiri hingga kini terus menurunkan relawannya untuk merespon bencana dan menyelamatkan korban terdampak. (Didi/Gie/PKPU-HI)
“Kota Lhoksukon yang sebagai ibu kota Aceh Utara juga tidak luput dari banjir. Bahkan pasar induk utama kabupaten turut terendam sehingga aktivitas perdagangan lumpuh total,” kata Didi, salah satu tim evakuasi dari PKPU-HI.
Wilayah yang terkena dampak terparah adalah Lhoksukon, Langkahan, Pirak Timur, Matangkuli, Samudra, serta Tanah Luas. Ketinggian air di 6 kecamatan itu mencapai 1 meter hingga 2 meter.
PKPU HI segera melakukan langkah mitigasi dengan pendirian dapur air dan pendistribusian sembako di 3 titik pengungsian daerah terdampak bencana banjir di wilayah Pirak Timur, Rabu 6 Desember 2017. Tiga titik tersebut yakni di Desa Trieng Krueng Keh, Geulumpang, dan Bungong. Aksi tersebut bersinergi dengan pihak BPBD, SAR, dan TNI.
Tim rescue PKPU-HI juga melakukan assessment di Desa Beuracan Rata. Dari ketiga titik pendirian dapur air, rata-rata warga yang masih bertahan di masing-masing titik pengungsian hanya sekitar 10 KK.
Beuracan Rata merupakan salah satu desa yg paling dalam, jarak dari pusat kota Lhoksukon yakni sekitar 20 Km. Di desa ini terdapat ibu-ibu yang baru saja menjalani operasi dan sangat membutuhkan obat-obatan.
Jumlah pengungsi yang masih tinggal hanya 8 KK. “Rata-rata dari ke empat desa yang dikunjungi tim PKPU HI, yang dikeluhkan oleh masyarakat adalah tentang kesehatan,” terangnya.
PKPU Human Initiative sendiri hingga kini terus menurunkan relawannya untuk merespon bencana dan menyelamatkan korban terdampak. (Didi/Gie/PKPU-HI)
(poe)