Pengurus DPW Garda Rajawali Perindo Sulteng Dilantik di TPA Sampah
A
A
A
PALU - Pengurus DPW Garda Rajawali Perindo atau yang biasa disebut Grind Perindo Sulawesi Tengah dilantik di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Kelurahan Kawatuna, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (3/12/2017) sore. Meski dikelilingi oleh tumpukan sampah dan bau yang cukup menyengat, tidak mengurangi khidmatnya proses pelantikan.
Ketua Umum DPP Grind Kuntum Khairu Basa dalam acara yang dihadiri seluruh pengurus DPW Grind Sulteng dan 13 kabupaten/kota se-Sulteng itu mengatakan, generasi penerus bangsa jangan menjadi sampah di negeri sendiri.
Dia berharap, melalui pelantikan pengurus Grind di TPA ini akan mengingatkan anggota Grind selalu menjalani langkah ke depan dan bisa memberikan kontribusi kepada daerah serta menjadi garda terdepan untuk menjadikan masyarakat Indonesia sejahtera, adil, dan makmur.
Selain pelantikan pengurus, Grind juga melakukan konsolidasi dan rapat kerja wilayah di Sulawesi Tengah. Grind juga melaksanakan program yang sesuai dengan kemampuan kader di wilayahnya. Program itu bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, disesuaikan dengan karakter dari masing-masing masyarakat tersebut.
Contohnya, masyarakat yang berprofesi sebagai petani diberikan program yang dibutuhkan oleh petani. Begitu juga masyarakat yang berdomisili di pegunungan akan diberikan program yang mereka butuhkan, sehingga semua program itu akan tepat sasaran.
Ketua Umum DPP Grind Kuntum Khairu Basa dalam acara yang dihadiri seluruh pengurus DPW Grind Sulteng dan 13 kabupaten/kota se-Sulteng itu mengatakan, generasi penerus bangsa jangan menjadi sampah di negeri sendiri.
Dia berharap, melalui pelantikan pengurus Grind di TPA ini akan mengingatkan anggota Grind selalu menjalani langkah ke depan dan bisa memberikan kontribusi kepada daerah serta menjadi garda terdepan untuk menjadikan masyarakat Indonesia sejahtera, adil, dan makmur.
Selain pelantikan pengurus, Grind juga melakukan konsolidasi dan rapat kerja wilayah di Sulawesi Tengah. Grind juga melaksanakan program yang sesuai dengan kemampuan kader di wilayahnya. Program itu bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, disesuaikan dengan karakter dari masing-masing masyarakat tersebut.
Contohnya, masyarakat yang berprofesi sebagai petani diberikan program yang dibutuhkan oleh petani. Begitu juga masyarakat yang berdomisili di pegunungan akan diberikan program yang mereka butuhkan, sehingga semua program itu akan tepat sasaran.
(zik)