Ambil Alih Penanganan Bencana Pacitan, Pemprov Jatim Siapkan Rp100 Miliar

Jum'at, 01 Desember 2017 - 16:57 WIB
Ambil Alih Penanganan...
Ambil Alih Penanganan Bencana Pacitan, Pemprov Jatim Siapkan Rp100 Miliar
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mengambil alih penanganan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pacitan. Ini menyusul permintaan Bupati Pacitan yang mengharapkan bencana ini ditetapkan sebagai bencana provinsi.

Ambil alih tersebut meliputi pembiayaan untuk perbaikan rumah, infrastruktur jalan dan penanganan warga masyarakat pasca terjadinya banjir. Gubernur Jatim, Soekarwo mengatakan, jumlah rumah yang akan dibangun, besaran harga masing-masing rumah akan dihitung tim gabungan, termasuk melibatkan juru taksir dari fakultas teknik setempat.
Selain itu, tunjangan hidup sebesar Rp900.000/jiwa/bulan selama tiga bulan akan diberikan bagi masyarakat yang rumahnya rusak dan tidak bisa bekerja. "Penghitungan kami targetkan selesai 4 Desember 2017 mendatang. Setelah itu, kami akan langsung mengeluarkan anggaran belanja untuk rehab ini dan maksimal 20 hari berikutnya pembangunan rumah sudah harus selesai," kata Soekarwo pada Jumat (1/12/2017).

Dia melanjutkan, Pembangunan akan dilakukan oleh Kodam V Brawijaya dan Polda Jatim. Pola kemitraan seperti ini, bukan pertama kali dilakukan oleh Pemprov Jatim dan Kodam V Brawijaya. Saat bencana meletusnya Gunung Kelud beberapa tahun lalu, misalnya, pembangunan 14.231 rumah dilakukan dalam satu bulan.

Pola penanganan sama juga dilakukan di bencana tanah longsor di Ponorogo beberapa bulan lalu. Pola kerja sama sejenis sudah dilakukan berkali-kali, sebagai contoh perbaikan Rumah tidak Layak Huni (RTLH)." Dalam memperbaiki satu rumah dikerahkan 10 TNI dan beberapa personel gabungan yang dibantu warga," ujar Soekarwo.

Tentang jumlah anggaran yang disediakan, lanjut Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo, pihaknya telah menyiapkan Rp100 miliar. Jika kurang, Soekarwo akan menyurati DPRD Jatim untuk proses penambahannya.

Korban bencana banjir dan tanah longsor di Pacitan sampai dengan 1 Desember 2017 tercatat 20 orang. Rinciannya 14 korban tanah longsor dan 6 korban banjir. Saat ini, masih ditemukan 10 korban jiwa dengan perincian 5 korban tanah longsor dan 5 korban banjir. Korban lain yang belum ditemukan sebanyak 10 orang dengan rincian 9 korban ranah longsor dan 1 korban banjir. "Kesemuanya diperkirakan meninggal dunia. Tim dan relawan terus berupaya menemukan korban yang masih belum ditemukan," ucap Soekarwo.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4059 seconds (0.1#10.140)