Dijanjikan Gedung Megah, Siswa SDN Sadah Masih Numpang Belajar
A
A
A
SERANG - Pemerintah Kabupaten Serang menjanjikan pada tahun 2017 gedung SDN Sadah akan dibangun dengan megah dan layak untuk para siswanya.
Namun, pada kenyataannya hingga saat ini para siswa SDN Sadah masih menumpang di gedung milik Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang kondisinya memprihatinkan.
Para siswa harus belajar digedung semi permanen, dengan suasana yang tidak kondusif, dengan dinding hanya terbuat dari triplek bekas, beratapkan asbes, dengan lantai semen yang sudah mengelupas.
"Engga betah sekolah kaya gini, kalau hujan bocor kelasnya, kalau panas, kepanasan," keluh Agam, siswa kelas 5 itu kepada wartawan, Rabu (29/11/2017).
Meski pun belajar di bawah ancaman ruang kelas rubuh, para siswa sebanyak 97 orang itu tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar setiap harinya. (Baca: Siswa SDN Sadah Belajar di Kandang Kerbau hingga 2017).
Kepala Sekolah SDN Sadah Ahmad Sujaini mengatakan, bahwa semenjak tahun 2015 kegiatan belajar mengajar terpaksa dipindahkan. Sebab, gedung lama harus digusur untuk pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang.
"Sampai sekarang belum nemu titik terang (pembangungan gedung sekolah). Masih numpang di Madrasah. Ada lima kelas yang rusak, satu ruangan sudah lumayan bagus," katanya.
Dia menjelaskan, masyarakat sudah mengajukan lahan baru kepada Pemkab Serang untuk dibangun gedung SDN Sadah yang megah dan layak. Namun, pada prosesnya lahan tersebut tidak sesuai dengan harga. "Sehingga, pembangunan gedung baru gagal dibangun, belum tahu sampai kapan," pungkasnya.
Namun, pada kenyataannya hingga saat ini para siswa SDN Sadah masih menumpang di gedung milik Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang kondisinya memprihatinkan.
Para siswa harus belajar digedung semi permanen, dengan suasana yang tidak kondusif, dengan dinding hanya terbuat dari triplek bekas, beratapkan asbes, dengan lantai semen yang sudah mengelupas.
"Engga betah sekolah kaya gini, kalau hujan bocor kelasnya, kalau panas, kepanasan," keluh Agam, siswa kelas 5 itu kepada wartawan, Rabu (29/11/2017).
Meski pun belajar di bawah ancaman ruang kelas rubuh, para siswa sebanyak 97 orang itu tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar setiap harinya. (Baca: Siswa SDN Sadah Belajar di Kandang Kerbau hingga 2017).
Kepala Sekolah SDN Sadah Ahmad Sujaini mengatakan, bahwa semenjak tahun 2015 kegiatan belajar mengajar terpaksa dipindahkan. Sebab, gedung lama harus digusur untuk pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang.
"Sampai sekarang belum nemu titik terang (pembangungan gedung sekolah). Masih numpang di Madrasah. Ada lima kelas yang rusak, satu ruangan sudah lumayan bagus," katanya.
Dia menjelaskan, masyarakat sudah mengajukan lahan baru kepada Pemkab Serang untuk dibangun gedung SDN Sadah yang megah dan layak. Namun, pada prosesnya lahan tersebut tidak sesuai dengan harga. "Sehingga, pembangunan gedung baru gagal dibangun, belum tahu sampai kapan," pungkasnya.
(nag)