Gunung Agung Masuki Masa Kritis, Tim SAR Terus Evakuasi Warga

Rabu, 29 November 2017 - 08:45 WIB
Gunung Agung Masuki...
Gunung Agung Masuki Masa Kritis, Tim SAR Terus Evakuasi Warga
A A A
KARANGASEM - Tim SAR yang siaga di pos aju Rendang dan Selat kembali melakukan evakuasi di beberapa kawasan rawan bencana sejak Selasa 28 November 2017 pukul 12.30 Wita. Tim SAR bergerak dari pos aju Selat menuju Yeh Kori, Desa Jungutan, Bebandem.

Sebanyak 5 warga, termasuk seorang balita, dievakuasi ke pengungsian yang berada di Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Bebandem. Sedangkan, tim yang berada di pos aju Rendang mengevakuasi 4 warga dari Dusun Angsoka, Desa Besakih, Rendang ke pengungsian Desa Besang Klungkung.

Permintaan bantuan evakuasi juga datang dari warga di Dusun Pangleg, Desa Jungutan, Bebandem. Sebanyak 42 warga meminta agar dipindahkan ke pengungsian di Dusun Kelod, Desa Antiga, Manggis. Ada juga seorang warga yang mengalami sakit dan harus dibawa ke RSUD Karangasem.

Pada pukul 18.40 Wita Tim SAR gabungan mengevakuasi warga di Banjar Patus Wates Kaja. Sebanyak 88 orang warga dan selanjutnya dibawa ke Paksi Bali, Klungkung. Mencermati perubahan peningkatan yang signifikan dari aktivitas vulkanik Gunung Agung, Tim SAR selalu siaga selama 24 jam, dengan kesiapan personel dan alat utama .

Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana tadi kembali melakukan pemantauan secara langsung di beberapa daerah terdampak erupsi Gunung Agung. "Saya harus melihat secara langsung, tidak cukup jika hanya memantau dari radio komunikasi di Posko Utama Tanah Ampo," ungkapnya, Rabu (29/11/2017).

Ketut Gede Ardana memberikan dukungan dan semangat kepada para personel agar melaksanakan tugas dengan dedikasi tinggi, namun tetap mengutamakan keselamatan diri. Selain kesiapan personel di Karangasem, dua personel Basarnas juga melakukan siaga di posko pemantauan dan koordinasi Gunung Agung di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Berdasarkan hasil kajian dan presentasi dari BMKG tentang pergeseran arah angin dan data dari PVMBG serta keputusan bersama pihak otoritas Bandara dan angkasa pura serta AirNav dengan alasan keselamatan penerbangan diputuskan untuk penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai diperpanjang kembali sampai 28 November 2017 hingga pukul 23.00 UTC EST. Selanjutnya akan diterbitkan Notam sesuai keputusan unsur terkait.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi diperkuat dengan hasil pengamatan periode 12.00 Wita hingga 18.00 Wita. Direkam kegempaan yang terjadi diantaranya vulkanik dangkal 1 kali (amplitudo 2 mm, durasi 24 detik), vulkanik dalam 1 kali (amplitudo 25 mm, durasi : 38 detik), tektonik lokal 1 kali (amplitudo : 15 mm, durasi : 36 detik), tektonik jauh 2 kali (amplitudo 8-14 mm, durasi 61-62 detik). Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-20 mm (dominan 2 mm).

Pada pukul 15.00 Wita ada laporan lontaran batu di daerah Desa Dukuh, namun belum bisa dipastikan. Bersamaan dengan peningkatan aktivitas Gunung Agung, kondisi pengungsian semakin ramai didatangi para pengungsi.

Data rekapitulasi dari BPBD menyebutkan jumlah pengungsi mencapai 38.678 orang yang tersebar di 225 titik. Data tersebut merupakan perhitungan hingga pukul 18.00 Wita, dan akan terus bertambah seiring masih berlangsungnya proses evakuasi di beberapa daerah.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2460 seconds (0.1#10.140)