Mendes PDTT Dorong Kepala Daerah Kembangkan Prukades

Jum'at, 17 November 2017 - 11:17 WIB
Mendes PDTT Dorong Kepala...
Mendes PDTT Dorong Kepala Daerah Kembangkan Prukades
A A A
SOPPENG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mendorong para kepala daerah mengembangkan program unggulan kawasan perdesaan (Prukades). Pengembangan Prukades bakal menjadi daya dorong perekonomian kawasan perdesaan.

"Dengan banyaknya potensi yang ada di Kabupaten Soppeng ini, dari mulai perkebunan, pertanian, kehutanan dan lain-lain, tentukan fokusnya apa. Jika sudah ketemu, jadikan itu sebagai produk unggulan sehingga mempunyai nilai tawar ekonomi lebih besar," ujar Eko saat silaturahmi bersama kepala desa dan masyarakat se-Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Kamis (16/11/2017).

Menteri Eko menjelaskan, selama ini produk ekonomi dari desa seperti dari sektor pertanian, perkebunan, maupun perikanan tidak begitu bernilai secara ekonomi karena dikembangkan dengan skala kecil. Jika produk-produk ekonomi tersebut dikembangkan dalam skala besar tentu akan menarik para investor sehingga akses pasar dan sarana pascapanen bisa terbuka.

"Dari pemikiran itu maka kami menetapkan Prukades sebagai salah satu program prioritas dari Kemendesa PDTT. Dengan Prukades ini maka potensi ekonomi desa baik dari sektor pertanian, perkebunan, maupun perikanan bisa dikembangkan dalam satu kawasan sehingga mempunyai skala ekonomi besar," ujarnya.

Kemendesa PDTT, kata Menteri Eko, siap memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, hingga traktor gratis jika pemerintah daerah maupun pemerintah desa telah siap mengembangkan Prukades. Tidak hanya itu, pemerintah juga siap memfasilitasi kerja sama para petani dengan kalangan pengusaha dan perbankan. "Dengan demikian petani tidak lagi kebingungan dengan persoalan modal dan jaminan pascapanen," katanya.

Lebih jauh Menteri Eko mengungkapkan, alokasi dana desa merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengembangkan kawasan perdesaan. Saat ini lebih dari 50% APBN dialirkan ke daerah. "Harus ada keberanian politik untuk memulai (pengembangan kawasan perdesaan) walaupun kita tahu akan banyak masalah," ujarnya.

Menurut Eko, serapan dana desa tiap tahun terus meningkat. Pada tahun 2015, serapan dana desa mencapai 82,72 persen. Angka serapan tersebut meningkat di tahun 2016 menjadi 97,65 persen. Sementara, meski belum selesai, pada tahun 2017 ini dana desa sudah terserap sebanyak 89,20 persen. "Ini merupakan bukti jika stakeholder desa kian menyadari pentingnya dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," ujarnya.

Wakil Bupati Soppeng Supriansa mengungkapkan banyak potensi di wilayahnya yang bisa dikembangkan sebagai produk unggulan. Dari sektor perkebunan terdapat komoditas tembakau, merica, kakao, dan cokelat yang siap dikembangkan menjadi produk unggulan. Selain itu juga ada potensi wisata di kawasan pegunungan seperti spot motocross, pemandian air panas, hingga panorama alam. "Kami siap mengembangkan potensi-potensi tersebut sebagai produk unggulan desa," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1286 seconds (0.1#10.140)