Go Ploong, Aplikasi Layanan Sedot Tinja Khusus Warga Gresik
A
A
A
GRESIK - Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) meluncurkan layanan online, Go Ploong. Hanya saja, layanan itu bukan angkutan penumpang, tetapi untuk sedot limbah domestik.
Layanan sedot tinja itu bagian dari mewujudkan program SmartCity. Karena itu, masyarakat perkotaan, perumahan maupun pinggiran dapat memaksimalkan program Go Ploong.
"Kami membuat terobosan inovasi dengan meluncurkan aplikasi Go Ploong. Go Ploong adalah sebuah layanan untuk masyarakat yang berbasis aplikasi. Dan ini pertama di Indonesia," ujar Kepala Dinas PUTR, Bambang Isdianto, Minggu (12/11/2017).
Sejak diluncurkan, aplikasi Go Ploong bisa diunduh di Play Store Android. Sehingga, masyarakat Gresik tidak repot-repot lagi menyedot limbah domestik.
Bahkan, pengoperasian aplikasi ini seperti pengoperasian layanan kendaraan online umumnya. Hanya saja, program Go Ploong hanya melayani masyarakat Gresik yang membutuhkan jasa sedot limbah domestik rumah tangga seperti sedot tinja di septic tank.
Bambang menyebut, untuk dapat menggunakan layanan Go Ploong, harus terdaftar sebagai penduduk Gresik. Sebab, aplikasi terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Sehingga, tidak bisa melayani warga di luar warga Gresik.
"Karena terintegrasi dengan NIK, maka untuk mendaftar perlu mengunduh dulu aplikasi tersebut di Play Store Android, kemudian mendaftar dengan memasukkan NIK. Di sana ada beberapa menu pilihan," jelasnya.
Layanan aplikasi Go Ploong ini merupakan salah satu bentuk upaya Pemkab Gresik untuk mengendalikan pencemaran lingkungan. Yaitu, untuk mempercepat penanganan pengendalian pencemaran air dan tanah.
Demi membumikan program Go Ploong, masih kata Bambang, perlu disiapkan legalisasinya berupa peraturan daerah (perda). Perda tersebut menyangkut operasional dan tarif yang akan diberlakukan ke masyarakat. "Tentu saja tarif yang kami persiapkan sangat murah dibanding yang telah diberlakukan oleh swasta selama ini," katanya.
Saat ini, disediakan dua unit truk tangki penyedot. Demi memaksimalkan layanan Go Ploong, pemkab kerja sama dengan swasta. Bakan, ada 150 unit truk tangki milik swasta yang ada di Gresik.
"Mereka sudah menyatakan siap dan mendukung, karena hal ini untuk kebaikan bersama," kata Kepala UPT Pengelolaan Limbah Cair Domestik Mohammad Arif Setiawan.
Sambil menunggu Perda, lanjut Arif, saat ini penggunaan aplikasi Go Ploong ini masih sebatas pada penyedotan limbah pada instalasi pengolahan air, limbah (ipal) komunal. Di Gresik ada 118 tersebar di tiga kecamatan yakni Gresik, Kebomas, dan Manyar.
Limbah yang sudah disedot diolah pada instalasi pengolahan air lumpur tinja (IPLT) milik pemkab. Saat ini mampu mengolah sekitar 45 meterkubik per hari. Ke depan ada rencana peningkatan pengolahan dengan membangun 2 IPLT baru di beberapa wilayah.
"Saat ini kami menyiapkan perangkat operasional program Go Ploong yang rama lingkungan. Sehingga, secepatnya dapat maksimal layanan terbaru itu," pungkas Arif.
Layanan sedot tinja itu bagian dari mewujudkan program SmartCity. Karena itu, masyarakat perkotaan, perumahan maupun pinggiran dapat memaksimalkan program Go Ploong.
"Kami membuat terobosan inovasi dengan meluncurkan aplikasi Go Ploong. Go Ploong adalah sebuah layanan untuk masyarakat yang berbasis aplikasi. Dan ini pertama di Indonesia," ujar Kepala Dinas PUTR, Bambang Isdianto, Minggu (12/11/2017).
Sejak diluncurkan, aplikasi Go Ploong bisa diunduh di Play Store Android. Sehingga, masyarakat Gresik tidak repot-repot lagi menyedot limbah domestik.
Bahkan, pengoperasian aplikasi ini seperti pengoperasian layanan kendaraan online umumnya. Hanya saja, program Go Ploong hanya melayani masyarakat Gresik yang membutuhkan jasa sedot limbah domestik rumah tangga seperti sedot tinja di septic tank.
Bambang menyebut, untuk dapat menggunakan layanan Go Ploong, harus terdaftar sebagai penduduk Gresik. Sebab, aplikasi terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Sehingga, tidak bisa melayani warga di luar warga Gresik.
"Karena terintegrasi dengan NIK, maka untuk mendaftar perlu mengunduh dulu aplikasi tersebut di Play Store Android, kemudian mendaftar dengan memasukkan NIK. Di sana ada beberapa menu pilihan," jelasnya.
Layanan aplikasi Go Ploong ini merupakan salah satu bentuk upaya Pemkab Gresik untuk mengendalikan pencemaran lingkungan. Yaitu, untuk mempercepat penanganan pengendalian pencemaran air dan tanah.
Demi membumikan program Go Ploong, masih kata Bambang, perlu disiapkan legalisasinya berupa peraturan daerah (perda). Perda tersebut menyangkut operasional dan tarif yang akan diberlakukan ke masyarakat. "Tentu saja tarif yang kami persiapkan sangat murah dibanding yang telah diberlakukan oleh swasta selama ini," katanya.
Saat ini, disediakan dua unit truk tangki penyedot. Demi memaksimalkan layanan Go Ploong, pemkab kerja sama dengan swasta. Bakan, ada 150 unit truk tangki milik swasta yang ada di Gresik.
"Mereka sudah menyatakan siap dan mendukung, karena hal ini untuk kebaikan bersama," kata Kepala UPT Pengelolaan Limbah Cair Domestik Mohammad Arif Setiawan.
Sambil menunggu Perda, lanjut Arif, saat ini penggunaan aplikasi Go Ploong ini masih sebatas pada penyedotan limbah pada instalasi pengolahan air, limbah (ipal) komunal. Di Gresik ada 118 tersebar di tiga kecamatan yakni Gresik, Kebomas, dan Manyar.
Limbah yang sudah disedot diolah pada instalasi pengolahan air lumpur tinja (IPLT) milik pemkab. Saat ini mampu mengolah sekitar 45 meterkubik per hari. Ke depan ada rencana peningkatan pengolahan dengan membangun 2 IPLT baru di beberapa wilayah.
"Saat ini kami menyiapkan perangkat operasional program Go Ploong yang rama lingkungan. Sehingga, secepatnya dapat maksimal layanan terbaru itu," pungkas Arif.
(zik)