Siswa Miskin di Sekolah Swasta Akan Digratiskan
Siswa Miskin di Sekolah Swasta Akan Digratiskan
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sedang merintis program sekolah gratis bagi siswa-siswi yang tidak mampu di tingkat Sekolah Dasar (SD) an Sekolah Menengah Pertama (SMTP) swasta yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengatakan, program sekolah gratis bagi SD dan SLTP yang ada di wilayah Kota Semarang akan dirintis dan dimulai pada tahun 2018 mendatang.
“Penyusunan anggaran bagi program sekolah gratis SD dan SLTP swasta ini nantinya akan diperuntukan bagi siswa-siswi yang tidak mampu di sekolah swasta,” katanya, Rabu (8/11/2017).
Bunyamin menjelaskan, program sekolah gratis untuk siswa di sekolah swasta sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pemindahan Kewenangan Penyelenggaraan Pendidikan Menengah dari Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi.
“Sehingga, anggaran yang sebelumnya diperuntukkan bagi SMA dan SMK akan dialihkan ke sekolah SD dan SMP yang ada di bawah koordinasi Kota Semarang,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada akhir tahun 2017 ini, pihaknya mencoba untuk menyusun program rencana sekolah gratis bagi SD dan SLTP swasta yang tahun-tahun sebelumnya, Pemkot Semarang hanya sekedar memberikan bantuan beasiswa saja.
Konsepnya, menurut Bunyamin, Pemkot Semarang akan menambah biaya operasional per siswa bagi sekolah swasta yang tidak mampu. Dana yang disebutnya sebagai dana pendamping BOS ini akan turun setiap tahunnya ke sekolah diperuntukkan masing-masing siswa.
"Sama yang di sekolah negeri itu dulu Rp1,2 miliar. Yang di SMP Rp1 juta per siswa. Kemudian yang di SD Rp600 ribu per siswa. Kemudian anggaran operasional sebesar Rp800 ribu yang di SMP," ujarnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku, meskipun akan direncanakan tahun depan, pada akhir tahun 2017 ini akan ada sekolah swasta yang menggratiskan kepada siswanya yang tidak mampu untuk bersekolah dan mengenyam pendidikan yang layak.
"Harapan kami, lewat anggaran akan diluncurkan ke sekolah-sekolah swasta, beberapa sekolah akan menggratiskan siswanya. Tapi mudah-mudahan tahun ini ada sekolah swasta yang bisa menggratiskan," harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengatakan, program sekolah gratis bagi SD dan SLTP yang ada di wilayah Kota Semarang akan dirintis dan dimulai pada tahun 2018 mendatang.
“Penyusunan anggaran bagi program sekolah gratis SD dan SLTP swasta ini nantinya akan diperuntukan bagi siswa-siswi yang tidak mampu di sekolah swasta,” katanya, Rabu (8/11/2017).
Bunyamin menjelaskan, program sekolah gratis untuk siswa di sekolah swasta sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pemindahan Kewenangan Penyelenggaraan Pendidikan Menengah dari Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi.
“Sehingga, anggaran yang sebelumnya diperuntukkan bagi SMA dan SMK akan dialihkan ke sekolah SD dan SMP yang ada di bawah koordinasi Kota Semarang,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada akhir tahun 2017 ini, pihaknya mencoba untuk menyusun program rencana sekolah gratis bagi SD dan SLTP swasta yang tahun-tahun sebelumnya, Pemkot Semarang hanya sekedar memberikan bantuan beasiswa saja.
Konsepnya, menurut Bunyamin, Pemkot Semarang akan menambah biaya operasional per siswa bagi sekolah swasta yang tidak mampu. Dana yang disebutnya sebagai dana pendamping BOS ini akan turun setiap tahunnya ke sekolah diperuntukkan masing-masing siswa.
"Sama yang di sekolah negeri itu dulu Rp1,2 miliar. Yang di SMP Rp1 juta per siswa. Kemudian yang di SD Rp600 ribu per siswa. Kemudian anggaran operasional sebesar Rp800 ribu yang di SMP," ujarnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku, meskipun akan direncanakan tahun depan, pada akhir tahun 2017 ini akan ada sekolah swasta yang menggratiskan kepada siswanya yang tidak mampu untuk bersekolah dan mengenyam pendidikan yang layak.
"Harapan kami, lewat anggaran akan diluncurkan ke sekolah-sekolah swasta, beberapa sekolah akan menggratiskan siswanya. Tapi mudah-mudahan tahun ini ada sekolah swasta yang bisa menggratiskan," harapnya.
(rhs)
Explore More