Satu Jam 200 Pelajar di Karawang Terjaring Operasi Zebra
A
A
A
KARAWANG - Sebanyak 200 pelajar dari berbagai sekolah di Karawang terjaring Operasi Zebra Lodaya 2017 diseputar Stadion Singaperbangsa, Kabuparen Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/11/2017).
Para pelajar yang berangkat ke sekolah mengendarai motor ini kaget ketika anggota kepolisian menyetop kendaraan mereka. Mereka tidak berkutik saat petugas menanyakan surat kendaraan dan SIM.
Para pelajar yang terjaring razia kebanyakan tidak memiliki SIM dan helm. Banyak juga pelajar mencoba untuk membohongi polisi dengan alasan SIM ketinggalan di rumah.
Padahal dari usia mereka belum memenuhi syarat untuk mendapatkan. "Kamu jangan membohongi petugas ya. kelas 1 SMA memang sudah punya SIM," kata salah seorang petugas saat razia.
Menurut Kapolres Karawang AKBP Ade Syam Indradi mengatakan, razia hari ini kita sengaja menyasar kepada para pelajar yang akan berangkat atau pulang sekolah menggunakan motor. "Stadion Singaperbangsa merupakan jalur padat karena banyak pelajar yang melintasi jalan ini," kata Ade.
Menurut Ade pelajar di Kabupaten Karawang sudah beberapa kali diberikan imbauan agar tidak menggunakan motor ke sekolah. Alasannya para pelajar mulai dari kelas dua SMA hingga ke pelajar SMP belum cukup umur untuk mendapatkan izin mengemudi. "Kita sudah sampaikan kepada pihak sekolah namun para pelajar ini tidak merespon positif himbauan kita. " katanya.
Ade membuktikan jika operasi zebra dilaksanakan dalam satu jam sudah 200 pelajar yang terbukti melanggar lalikintas. Padahal razia ini dilaksanakan di satu titik. "Kalau kita lakukan disemua titik se Kabupaten Karawang bisa ribuan pelajar yang terjaring. Kenapa bisa seperti ini karena peran orangtua juga yang mengizinkan anaknya membawa motor," sebutnya.
Ade mengimbau agar orang tua lebih peduli lagi kepada anaknya yang belum cukup umur untuk mengedarai motor kesekolah. Dalam catatan Polres Karawang kebanyakan korban kecelakaan lalulintas adalah pelajar. "Kami tidak akan berhenti mengimbau orang tua agar tidak mengizinkan anaknya yang belum cukup umur membawa motor ke sekolah," pungkasnya.
Para pelajar yang berangkat ke sekolah mengendarai motor ini kaget ketika anggota kepolisian menyetop kendaraan mereka. Mereka tidak berkutik saat petugas menanyakan surat kendaraan dan SIM.
Para pelajar yang terjaring razia kebanyakan tidak memiliki SIM dan helm. Banyak juga pelajar mencoba untuk membohongi polisi dengan alasan SIM ketinggalan di rumah.
Padahal dari usia mereka belum memenuhi syarat untuk mendapatkan. "Kamu jangan membohongi petugas ya. kelas 1 SMA memang sudah punya SIM," kata salah seorang petugas saat razia.
Menurut Kapolres Karawang AKBP Ade Syam Indradi mengatakan, razia hari ini kita sengaja menyasar kepada para pelajar yang akan berangkat atau pulang sekolah menggunakan motor. "Stadion Singaperbangsa merupakan jalur padat karena banyak pelajar yang melintasi jalan ini," kata Ade.
Menurut Ade pelajar di Kabupaten Karawang sudah beberapa kali diberikan imbauan agar tidak menggunakan motor ke sekolah. Alasannya para pelajar mulai dari kelas dua SMA hingga ke pelajar SMP belum cukup umur untuk mendapatkan izin mengemudi. "Kita sudah sampaikan kepada pihak sekolah namun para pelajar ini tidak merespon positif himbauan kita. " katanya.
Ade membuktikan jika operasi zebra dilaksanakan dalam satu jam sudah 200 pelajar yang terbukti melanggar lalikintas. Padahal razia ini dilaksanakan di satu titik. "Kalau kita lakukan disemua titik se Kabupaten Karawang bisa ribuan pelajar yang terjaring. Kenapa bisa seperti ini karena peran orangtua juga yang mengizinkan anaknya membawa motor," sebutnya.
Ade mengimbau agar orang tua lebih peduli lagi kepada anaknya yang belum cukup umur untuk mengedarai motor kesekolah. Dalam catatan Polres Karawang kebanyakan korban kecelakaan lalulintas adalah pelajar. "Kami tidak akan berhenti mengimbau orang tua agar tidak mengizinkan anaknya yang belum cukup umur membawa motor ke sekolah," pungkasnya.
(nag)