Ikut Lomba Maraton, Ryan Terjatuh, Pingsan, lalu Meninggal
A
A
A
POSO - Seorang pelajar SMP di Poso, Sulawesi Tengah, Ryan Priyono Yopi (12), meninggal dunia saat mengikuti lomba lari maraton 10 kilometer dalam rangka memeriahkan Tour de Central Celebes dan Festival Pesona Danau Tektonik Poso. Pelajar itu terjatuh dan meninggal setelah berlari sejauh 3 kilometer.
Ryan merupakan satu dari 1.350 peserta yang pada Senin (6/11/2017) pagi mulai berlari setelah dilepas secara resmi oleh Bupati Poso Darmin Sigilipu di Desa Leboni. Setelah berlari sejauh 3 kilometer, pelajar itu terjatuh dan langsung pingsan. Korban sempat diberikan pertolongan pertama oleh warga setempat sebelum kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena. Namun, nyawanya tidak tertolong.
"Menurut dokter, lemah jantung," kata Kadispora Kabupaten Poso Frits Sam Purnama.
Diketahui, keterlibatan pelajar dalam lomba lari itu berdasarkan permintaan dari Pemerintah Kabupaten Poso dalam rangka menyemarakkan Festival Pesona Danau Tektonik Poso (FPDTP) sekaligus Tour de Central Sulawesi.
Setelah dimandikan, jenazah Ryan dibawa dan disemayamkan di Gereja Sawidago, Kecamatan Pamona Puselemba. Jenazah kemudian diberangkatkan ke kampung halamannya di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dengan ambulans yang disiapkan oleh Panitia FPDTP.
Ryan merupakan satu dari 1.350 peserta yang pada Senin (6/11/2017) pagi mulai berlari setelah dilepas secara resmi oleh Bupati Poso Darmin Sigilipu di Desa Leboni. Setelah berlari sejauh 3 kilometer, pelajar itu terjatuh dan langsung pingsan. Korban sempat diberikan pertolongan pertama oleh warga setempat sebelum kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena. Namun, nyawanya tidak tertolong.
"Menurut dokter, lemah jantung," kata Kadispora Kabupaten Poso Frits Sam Purnama.
Diketahui, keterlibatan pelajar dalam lomba lari itu berdasarkan permintaan dari Pemerintah Kabupaten Poso dalam rangka menyemarakkan Festival Pesona Danau Tektonik Poso (FPDTP) sekaligus Tour de Central Sulawesi.
Setelah dimandikan, jenazah Ryan dibawa dan disemayamkan di Gereja Sawidago, Kecamatan Pamona Puselemba. Jenazah kemudian diberangkatkan ke kampung halamannya di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dengan ambulans yang disiapkan oleh Panitia FPDTP.
(zik)