Hilang di Waduk Wonorejo, Soni Belum Juga Ditemukan
A
A
A
TULUNGAGUNG - Soni Lianggita (22) warga Kelurahan Tamanan Kecamatan/Kabupaten Tulungagung hilang di waduk Wonorejo. Soni tenggelam setelah tidak kuat merenangi air waduk yang berarus deras.
Hingga sore ini upaya pencarian Badan Penanggulangan Bencana Daerah belum juga menuai hasil. Pencarian BPBD mendapat bantuan tim Basarnas Trenggalek, anggota TNI, Polri serta sejumlah relawan.
"Penyisiran dimulai sejak pagi hari. Namun belum juga ada hasil, "ujar Fitra selaku Ketua Tim Basarnas Trenggalek kepada wartawan, Senin (6/11/2017). Petugas yang terbagi tiga tim menggunakan dua unit perahu karet dan satu unit speedboat.
Berbagai upaya untuk menemukan jasad Soni dilakukan. Dengan perahu karet petugas membuat gelombang buatan. Gelombang di lokasi tenggelam bertujuan agar jasad bisa muncul di permukaan.
"Namun jasad juga tidak terlihat," terang Fitra. Beberapa petugas juga melakukan upaya penyelaman. Namun usaha itu hanya terbatas di kedalaman air tujuh meter.
Lebih dari tujuh meter, kata Fitra pandangan mata sudah tidak mampu menangkap bayangan apa apa. "Kalau arus air tidak begitu deras. Hanya saja lebih dari tujuh meter mata sudah tidak bisa melihat apa apa, "terangnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung Nadroli Alwi menduga posisi jasad korban masih berada di lokasi pertama kali tenggelam. Sesuai prosedur yang berlaku, pencarian korban dilakukan mulai pagi hingga menjelang petang.
Pencarian korban juga bergantung pada situasi cuaca dan kondisi alam. Petugas, kata Alwi akan menghentikan pencarian jika dalam waktu 3X24 jam jasad Soni belum juga ditemukan. "Sesuai ketentuan yang berlaku pencarian akan terus dilakukan. Namun jika 3X24 jam belum ditemukan, pencarian akan dihentikan," pungkasnya.
Insiden tenggelamnya Soni berlangsung Minggu (5/11). Awalnya Soni dan Romlan (48) warga Desa/Kecamatan Kauman berniat memancing di Waduk Wonorejo. Keduanya memilih mengail di tengah waduk yang menyerupai pulau kecil.
Saat menuju lokasi ketinggian air masih sepinggang orang dewasa. Hujan deras membuat ketinggian air meningkat pesat. Soni nekat berenang menuju daratan.
Namun tidak kuat melawan arus yang deras. Tubuh Soni lenyap terseret arus air. Sementara Romlan yang bertahan mendapat pertolongan petugas Jasa Tirta yang datang dengan satu unit perahu.
Hingga sore ini upaya pencarian Badan Penanggulangan Bencana Daerah belum juga menuai hasil. Pencarian BPBD mendapat bantuan tim Basarnas Trenggalek, anggota TNI, Polri serta sejumlah relawan.
"Penyisiran dimulai sejak pagi hari. Namun belum juga ada hasil, "ujar Fitra selaku Ketua Tim Basarnas Trenggalek kepada wartawan, Senin (6/11/2017). Petugas yang terbagi tiga tim menggunakan dua unit perahu karet dan satu unit speedboat.
Berbagai upaya untuk menemukan jasad Soni dilakukan. Dengan perahu karet petugas membuat gelombang buatan. Gelombang di lokasi tenggelam bertujuan agar jasad bisa muncul di permukaan.
"Namun jasad juga tidak terlihat," terang Fitra. Beberapa petugas juga melakukan upaya penyelaman. Namun usaha itu hanya terbatas di kedalaman air tujuh meter.
Lebih dari tujuh meter, kata Fitra pandangan mata sudah tidak mampu menangkap bayangan apa apa. "Kalau arus air tidak begitu deras. Hanya saja lebih dari tujuh meter mata sudah tidak bisa melihat apa apa, "terangnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung Nadroli Alwi menduga posisi jasad korban masih berada di lokasi pertama kali tenggelam. Sesuai prosedur yang berlaku, pencarian korban dilakukan mulai pagi hingga menjelang petang.
Pencarian korban juga bergantung pada situasi cuaca dan kondisi alam. Petugas, kata Alwi akan menghentikan pencarian jika dalam waktu 3X24 jam jasad Soni belum juga ditemukan. "Sesuai ketentuan yang berlaku pencarian akan terus dilakukan. Namun jika 3X24 jam belum ditemukan, pencarian akan dihentikan," pungkasnya.
Insiden tenggelamnya Soni berlangsung Minggu (5/11). Awalnya Soni dan Romlan (48) warga Desa/Kecamatan Kauman berniat memancing di Waduk Wonorejo. Keduanya memilih mengail di tengah waduk yang menyerupai pulau kecil.
Saat menuju lokasi ketinggian air masih sepinggang orang dewasa. Hujan deras membuat ketinggian air meningkat pesat. Soni nekat berenang menuju daratan.
Namun tidak kuat melawan arus yang deras. Tubuh Soni lenyap terseret arus air. Sementara Romlan yang bertahan mendapat pertolongan petugas Jasa Tirta yang datang dengan satu unit perahu.
(nag)