Tolak Direlokasi, Pedagang Korban Kebakaran Mengadu ke DPRD Bukittinggi

Kamis, 02 November 2017 - 22:20 WIB
Tolak Direlokasi, Pedagang Korban Kebakaran Mengadu ke DPRD Bukittinggi
Tolak Direlokasi, Pedagang Korban Kebakaran Mengadu ke DPRD Bukittinggi
A A A
BUKITTINGGI - Tiga hari pascakebakaran, ratusan pedagang korban kebakaran Pasar Atas di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menggelar unjuk rasa ke Gedung DPRD Bukittinggi. Mereka menolak relokasi yang direncanakan pemerintah dan meminta DPRD mendesak pemerintah daerah segera membuat penampungan sementara di seputaran Taman Jam Gadang.

Kepada anggota dewan, perwakilan pedagang menyampaikan penolakan atas rencana pemda yang akan merelokasi mereka dan membuat penampungan sementara untuk para pedagang korban kebakaran di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pedagang berharap wakil mereka di parlemen dapat meminta pemda tidak memaksakan kehendak.

Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi Trismon di hadapan pedagang menyebutkan, pihak DPRD akan segera memanggil Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias.

"Ini perlu kita respons karena menyangkut kehidupan dan kelangsungan hidup pedagang. Maka kita harus pikirkan dan mendorong pemerintah daerah sesegera mungkin menyiapkan penampungan. Ada 1.100-an pedagang yang terdampak kebakaran ini. Memang yang terbakar lantai atas sekitar 400-an, tetapi semua pedagang yang ada di sekitar itu terdampak, pertokoan yang dibangun 1974 sudah berusia 43 tahun dan sudah tiga kali kebakaran besar," kata Trismon, Kamis (2/11/2017).
Tolak Direlokasi, Pedagang Korban Kebakaran Mengadu ke DPRD Bukittinggi


Menurut salah seorang pedagang, Kota Bukittinggi merupakan kota wisata dengan Jam Gadang sebagai tujuan utama wisatawan. Hal inilah yang melatari penolakan pedagang direlokasi ke tempat yang jauh dari tempat mereka semula.

"Saya dagang peci, sajadah, kain, itu habis semua terbakar, juga ada mesin jahit karena sambil menjual peci awak juga terima permak. Kami minta tempat penampungan di sekitar Pasar Atas," kata Syafruddin, pegadang peci.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5210 seconds (0.1#10.140)