50 Tukang Becak Pengantar Tamu Jalani Tes Kesehatan

Rabu, 01 November 2017 - 12:57 WIB
50 Tukang Becak Pengantar...
50 Tukang Becak Pengantar Tamu Jalani Tes Kesehatan
A A A
SOLO - Sebanyak 50 pengemudi becak di Kota Solo, Jawa Tengah menjalani tes kesehatan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) setempat, Rabu (1/11/2017) siang. Mereka harus dipastikan dalam kondisi sehat sebelum menjalankan tugas sebagai pengantar tamu pada pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), 8 November 2017.

Ketua Paguyuban Pengemudi Becak Solo Sardi Ahmad mengaku, keterlibatan pengemudi becak untuk mengantar tamu saat hajatan Presiden Jokowi mantu merupakan inisiatif sendiri. Terlebih calon mempelai perempuan Kahiyang Ayu cukup familiar di mata tukang becak karena biasa menemui mereka saat hari raya Lebaran.

“Pak Jokowi sendiri cukup dekat dengan pengemudi becak, sehingga kami ingin ikut mangayubagyo (bersukacita),” ungkap Sardi Ahmad saat ditemui di sela sela cek kesehatan tukang becak di Kantor Dishub Solo. Tercatat ada 50 pengemudi becak yang akan turun saat perhelatan mantu Presiden.

Mereka akan ditempatkan di lapangan Sumber dan lapangan Banyuanyar yang menjadi lokasi parkir kendaraan tamu undangan. Setelah itu, para tamu dipersilakan naik becak menuju Gedung Graha Saba Buana, di Jalan Letjen Suprapto, Solo, yang menjadi tempat resepsi. “Dari 50 orang itu nanti dibagi dua, jadi di lapangan masing masing ada 25 tukang becak,” kata Sardi.

Permintaan tes kesehatan kepada Pemkot Solo, lanjut Sardi, guna mengantisipasi peristiwa tahun 2015 lalu saat pernikahan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka-Selvi Ananda. Salah satu pengemudi becak meninggal dunia mendadak seusai mengantarkan tamu resepsi. “Kami tidak ingin itu terulang, sehingga para tukang becak yang bertugas harus dipastikan benar benar sehat,” tambahnya.

Terpisah, Kabid Upaya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Setyowati mengatakan, pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan dilakukan oleh dokter. Pemeriksaan mulai dari gula darah, dan kondisi fisik secara umum. Pemeriksaan kali ini baru tahap pertama karena masih ada tahap kedua.

“Jika tahap pertama ada yang memerlukan tindakan atau pengobatan, maka akan dilakukan di Puskesmas,” terang Setyowati. Sedangkan pada pemeriksaan kedua, jika sudah dinyatakan sehat maka bisa melakukan pekerjaannya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7042 seconds (0.1#10.140)