Status Gunung Agung Turun Menjadi Siaga, Pengungsi Ini Belum Berani Pulang
A
A
A
KLUNGKUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Gunung Agung dari Awas menjadi Siaga. Namun, warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana I dan II saat ini belum berani kembali ke rumahnya.
Salah satu warga Desa Muncan, Karangasem, Nyoman Suta mengaku tidak akan pulang dulu sebelum Gunung Agung menjadi Normal. "Kami belum berani pulang. Biar status Gunung Agung sudah turun dan rekomendasi PVMBG bahwa daerah kami yang berada di KRB I sudah aman," katanya di Pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, Minggu (29/10/2017) malam.
Suta menjelaskan, kalaupun nanti ada pemulangan pengungsi, dia tidak akan langsung pulang ke rumah. "Kalau semisal nanti ada pemulangan kami tidak akan pulang ke rumah dulu. Kita akan mengungsi di wilayah Rendang, Karangasem yang lokasinya dekat dengan rumah kami," ujarnya.
Dia mengaku memang sudah bosan berada di pengungsian, namun demi keselamatan jiwa maka tidak menjadi masalah. "Kalau bosan pasti bosan. Apalagi tidak ada kerjaan. Saya biasanya bekerja di galian C. Sekarang galian C-nya tidak beroperasi," katanya seraya berharap aktivitas Gunung Agung terus menurun sehingga menjadi Normal.
Diberitakan sebelumnya, setelah berstatus Awas (Level IV) sejak 22 September 2017, Gunung Agung di Karangasem, Bali, mulai Minggu (29/10/2017) sore berstatus Siaga (Level III). Penurunan status itu disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
PVMBG juga mengeluarkan rekomendasi masyarakat dilarang beraktivitas dari 6 kilometer kawah puncak gunung dan 7,5 km secara sektoral. "Meskipun statusnya turun Gunung Agung masih perlu untuk diwaspadai. Yang tadinya radiusnya 9 km sekarang 6 km dari Gunung Agung," kata Kepala PVMBG Kasbani. (Baca Juga: Status Gunung Agung Turun Menjadi Siaga(zik)
Salah satu warga Desa Muncan, Karangasem, Nyoman Suta mengaku tidak akan pulang dulu sebelum Gunung Agung menjadi Normal. "Kami belum berani pulang. Biar status Gunung Agung sudah turun dan rekomendasi PVMBG bahwa daerah kami yang berada di KRB I sudah aman," katanya di Pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, Minggu (29/10/2017) malam.
Suta menjelaskan, kalaupun nanti ada pemulangan pengungsi, dia tidak akan langsung pulang ke rumah. "Kalau semisal nanti ada pemulangan kami tidak akan pulang ke rumah dulu. Kita akan mengungsi di wilayah Rendang, Karangasem yang lokasinya dekat dengan rumah kami," ujarnya.
Dia mengaku memang sudah bosan berada di pengungsian, namun demi keselamatan jiwa maka tidak menjadi masalah. "Kalau bosan pasti bosan. Apalagi tidak ada kerjaan. Saya biasanya bekerja di galian C. Sekarang galian C-nya tidak beroperasi," katanya seraya berharap aktivitas Gunung Agung terus menurun sehingga menjadi Normal.
Diberitakan sebelumnya, setelah berstatus Awas (Level IV) sejak 22 September 2017, Gunung Agung di Karangasem, Bali, mulai Minggu (29/10/2017) sore berstatus Siaga (Level III). Penurunan status itu disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
PVMBG juga mengeluarkan rekomendasi masyarakat dilarang beraktivitas dari 6 kilometer kawah puncak gunung dan 7,5 km secara sektoral. "Meskipun statusnya turun Gunung Agung masih perlu untuk diwaspadai. Yang tadinya radiusnya 9 km sekarang 6 km dari Gunung Agung," kata Kepala PVMBG Kasbani. (Baca Juga: Status Gunung Agung Turun Menjadi Siaga(zik)