Pilgub Jatim, Khofifah Ingin Cawagub yang Matang

Sabtu, 28 Oktober 2017 - 22:07 WIB
Pilgub Jatim, Khofifah...
Pilgub Jatim, Khofifah Ingin Cawagub yang Matang
A A A
SURABAYA - Calon Gubernur (Cagub) Jatim Khofifah Indar Parawansa tak ingin terburu-buru dalam menentukan wakilnya untuk maju dalam Pilgub 2018. Tim 9 yang dipimpin KH Salahuddin Wahid diharapkan bisa memperoleh hasil maksimal 5 November mendatang.

Khofifah menuturkan, dari pertemuan para kiai sudah diperoleh kesepakatan berbagai nama dengan latarbelakang yang berbeda. Gus Sholah sebagai ketua tim para kyai masih melakukan verifikasi serta musyawarah. Elektabilitas serta kelayakannya juga dijadikan pertimbangan.

"Paling lambat 5 November mendatang sudah selesai. Sudah pasti ada nama resminya," ujar Khofifah ketika ditemui di sela-sela Meninjau Ujian Tes CPNS Kementrian Sosial di Kantor Regional II BKN Surabaya, Sabtu (28/10/2017).

Ia melanjutkan, proses verifikasi yang sedang berjalan harus ditunggu lebih dahulu. Semua itu tentu dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama. Ketika sudah ada nama, maka ada presentasi dari tim survei.

Dengan proses yang ada saat ini, partai pengusung harus bisa bersepakat dalam menentukan cawagub. Pihaknya ingin hasil yang matang dengan rangkaian verifikasi ketat. Termasuk formasi yang akan dipakai nanti ketika pelaksanaan Pilgub 2018.

"Tetap semua akan dikomunikasikan dengan seluruh partai pengusung. Dari mana saja calon yang sudah masuk serta dipilih nantinya," ungkapnya.

Ketika ditanya tentang peta pertarungan di Mataraman, Ketua Umum PP Muslimat NU ini tak ingin berpatokan pada satu zona kemenangan. Baginya semua cawagub nanti bisa berasal dari mana saja. Pihaknya tak ingin langsung disimpulkan dari satu zona kemenangan yang menjadi representasi dalam pertarungan politik nanti.

"Hasil survei nanti yang akan menentukan. Sekarang biar disurvei dulu, proses pun sedang berjalan. Partai pengusung nanti juga akan dikomunikasikan, jadi tidak hanya ke saya," ucapnya.

Juru Bicara Tim 9 KH Asep Saifudin Chalim menjelaskan, delapan nama cawagub masih terus dilakukan survei serta elektabilitasnya. Mereka berasal dari usulan partai pengusung serta tokoh masyarakat yang ada di Jatim. Mereka pun terdiri dari berbagai latarbelakang seperti politisi, tokoh agama, maupun kalangan akademisi.

Ia memastikan delapan nama bakal calon wakil Khofifah tersebut telah mewakili partai-partai politik pengusung. Sejauh ini terdapat tiga partai politik yang secara resmi telah mengumumkan dukungannya untuk mengusung Khofifah sebagai bakal calon Gubernur Jatim yakni Nasdem, Hanura dan Golkar.

"Semua partai pengusung juga sudah mengusulkan nama masing-masing. Makanya kami akan melihat elektabilitas dan keputusan para kyai untuk memilih. Tentu yang terbaik akan dipilih, namun tak harus yang berada di posisi teratas langsung dipilih. Bisa saja nomor dua atau tiga. Tapai kalau posisi paling rendah jelas tak akan dipertimbangkan," jelasnya.

Pendamping Khofifah, katanya, memang dibutuhkan orang yang cakap untuk bisa bertarung di berbagai zona. Salah satunya zona mataraman yang menjadi ajang pertarungan sengit dengan kubu lawan.

Jumlah pemilih yang besar menjadi salah satu alasan zona mataraman begitu vital dalam mendulang suara kemenangan. "Kami akan musyawarah dulu dengan matang. Hasilnya akan segera kami umumkan dalam waktu dekat ini," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3199 seconds (0.1#10.140)