Rescue Perindo dan Kaum Tuna Netra Bersihkan Parangtritis
A
A
A
BANTUL - Peringatan sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2017 menjadi momentum Rescue Perindo DIY untuk beraksi membersihkan pantai Parangtritis. Bersama dengan yayasan tuan netra permata hati, kawasan pantai andalan Bantul tersebut dibersihkan.
Sekretaris DPW Rescue Perindo DIY Eko Prapto Nugroho mengatakan, agenda bersih pantai ini merupakan upaya untuk memberikan pemadangan lain di pantai Parangtritis.
Aksi sosial ini merupakan upaya menunjukkan kepada publik pentingnya menjaga kebersihan destinasi wisata. "Momentum sumpah pemuda menjadi momentum kami untuk memberikan aksi membersihkan pantai. Dan kali ini kita lakukan di pantai Parangtritis," ungkapnya kepada wartawan (28/10/2017).
Dijelaskan, pihaknya juga bekerjasama dengan yayasan tuna netra permata hati. Hal ini sebagai bentuk sindiran bagi masyarakat menjaga kebersihan.
"Ini bentuk sindiran sebenarnya. Mereka yang notabene memiliki keterbatasan saja memiliki rasa dan mau menjaga kebersihan. Bagaimana dengan masyarakat yang dianugerahi fisik yang sempurna," bebernya.
Koordinator Yayasan Tuna Netra Permata Hati Sujodo mengaku sangat senang bisa bekerjasama dengan Rescue Perindo. Paling tidak agenda bersama ini menjadi bentuk sindiran bersama.
"Kami berterima kasih ada respon dari Rescue Perindo sehingga mendampingi kami guna berkumpul dan bersama sama membersihkan pantai," ucapnya.
Diakuinya anggotanya yang notabene tuna netra memang memiliki program rutin untuk ikut ambil bagian dalam program kebersihan lingkungan. "Dan saat ini, kami membersihkan Parang tritis. Sekali lagi terima kasih kepada Rescue Perindo," pungkasnya.
Sekretaris DPW Rescue Perindo DIY Eko Prapto Nugroho mengatakan, agenda bersih pantai ini merupakan upaya untuk memberikan pemadangan lain di pantai Parangtritis.
Aksi sosial ini merupakan upaya menunjukkan kepada publik pentingnya menjaga kebersihan destinasi wisata. "Momentum sumpah pemuda menjadi momentum kami untuk memberikan aksi membersihkan pantai. Dan kali ini kita lakukan di pantai Parangtritis," ungkapnya kepada wartawan (28/10/2017).
Dijelaskan, pihaknya juga bekerjasama dengan yayasan tuna netra permata hati. Hal ini sebagai bentuk sindiran bagi masyarakat menjaga kebersihan.
"Ini bentuk sindiran sebenarnya. Mereka yang notabene memiliki keterbatasan saja memiliki rasa dan mau menjaga kebersihan. Bagaimana dengan masyarakat yang dianugerahi fisik yang sempurna," bebernya.
Koordinator Yayasan Tuna Netra Permata Hati Sujodo mengaku sangat senang bisa bekerjasama dengan Rescue Perindo. Paling tidak agenda bersama ini menjadi bentuk sindiran bersama.
"Kami berterima kasih ada respon dari Rescue Perindo sehingga mendampingi kami guna berkumpul dan bersama sama membersihkan pantai," ucapnya.
Diakuinya anggotanya yang notabene tuna netra memang memiliki program rutin untuk ikut ambil bagian dalam program kebersihan lingkungan. "Dan saat ini, kami membersihkan Parang tritis. Sekali lagi terima kasih kepada Rescue Perindo," pungkasnya.
(nag)