Wasni TKI Asal Cirebon Kerap Disiksa dan Tak Digaji Selama 45 Bulan
A
A
A
CIREBON - Wasni seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Cirebon Jawa Barat dilaporkan menjadi korban penyiksaan majikannya di Riyadh, Saudi Arabia. Tak hanya menerima siksaan wanita berusia 52 tahun tersebut juga pernah diperlakukan tak senonoh. Bahkan sang majikan tidak memberikan gaji selama hampir empat tahun bekerja.
Hal tersebut diungkapkan Tama warga Rawaurip Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat suami dari Wasni, Kamis pagi (26/10/2017) kepada MNC Media.
Dia merasa khawatir dan gelisah memikirkan kondisi istrinya Wasni yang diduga menjadi korban penyiksaan oleh majikannya di Riyadh, Saudi Arabia. Tama pun kian khawatir setelah nomor kontak istrinya tak lagi bisa dihubungi sejak bulan Juli lalu.
Tama mengatakan, istrinya yang kini berusia 52 tahun berangkat menjadi TKI sejak tahun 2011 dan berangkat melalui PT Timur Jaya Lestari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Saat 2013 istrinya diperkenankan sang majikan bernama M Azis Alhazza untuk mengambil cuti selama dua bulan dan kembali bekerja pada tahun yang sama. Gelagat kurang menyenangkan mulai dirasakan keluarga saat Wasni mengambil cuti dan gajinya selama enam bulan tidak dibayarkan oleh sang majikan.
Pahlawan devisa tersebut kerap mendapatkan siksaan dari majikannya meski telah bekerja selama hampir enam tahun kepada majikannya. Bahkan Wasni dituduh mencuri uang hingga ditelanjangi oleh majikannya.
Selain siksaan fisik dan perlakuan tak senonoh hak Wasni berupa upah juga tak dibayarkan selama hampir 45 bulan atau hampir empat tahun.
Menurut Donny Suroto, Aktivis Kemanusiaan Cirebon Timur berbagai upaya telah dilakukan keluarga untuk memulangkan Wasni dari rumah majikannya mulai dari mendatangi BNP2TKI, Kementerian Luar Negeri hingga berusaha menyurati Raja Salman saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
Namun semua usaha tersebut belum membuahkan hasil meski Wasni dikabarkan telah kabur dari rumah majikannya dan berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia Saudi Arabia pihak keluarga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memulangkan Wasni.
Hal tersebut diungkapkan Tama warga Rawaurip Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat suami dari Wasni, Kamis pagi (26/10/2017) kepada MNC Media.
Dia merasa khawatir dan gelisah memikirkan kondisi istrinya Wasni yang diduga menjadi korban penyiksaan oleh majikannya di Riyadh, Saudi Arabia. Tama pun kian khawatir setelah nomor kontak istrinya tak lagi bisa dihubungi sejak bulan Juli lalu.
Tama mengatakan, istrinya yang kini berusia 52 tahun berangkat menjadi TKI sejak tahun 2011 dan berangkat melalui PT Timur Jaya Lestari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Saat 2013 istrinya diperkenankan sang majikan bernama M Azis Alhazza untuk mengambil cuti selama dua bulan dan kembali bekerja pada tahun yang sama. Gelagat kurang menyenangkan mulai dirasakan keluarga saat Wasni mengambil cuti dan gajinya selama enam bulan tidak dibayarkan oleh sang majikan.
Pahlawan devisa tersebut kerap mendapatkan siksaan dari majikannya meski telah bekerja selama hampir enam tahun kepada majikannya. Bahkan Wasni dituduh mencuri uang hingga ditelanjangi oleh majikannya.
Selain siksaan fisik dan perlakuan tak senonoh hak Wasni berupa upah juga tak dibayarkan selama hampir 45 bulan atau hampir empat tahun.
Menurut Donny Suroto, Aktivis Kemanusiaan Cirebon Timur berbagai upaya telah dilakukan keluarga untuk memulangkan Wasni dari rumah majikannya mulai dari mendatangi BNP2TKI, Kementerian Luar Negeri hingga berusaha menyurati Raja Salman saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
Namun semua usaha tersebut belum membuahkan hasil meski Wasni dikabarkan telah kabur dari rumah majikannya dan berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia Saudi Arabia pihak keluarga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memulangkan Wasni.
(sms)