Terkena Pembangunan Bandara NYIA, SDN 3 Glagah Digusur

Senin, 23 Oktober 2017 - 16:59 WIB
Terkena Pembangunan...
Terkena Pembangunan Bandara NYIA, SDN 3 Glagah Digusur
A A A
KULONPROGO - Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 3 Glagah, pindah tempat dan terpaksa dilakukan di rumah penduduk. Bangunan permanen SD yang berada di Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, DIY, akan dirobohkan untuk kepentingan land clearing dalam proses pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Untuk sementara waktu proses pendidikan akan menempati rumah penduduk yang berada di Pedukuhan Kretek, Glagah. Proses kepindahan para siswa ini dilakukan, setelah dilaksanakan upacara bendera di halaman sekolah.

Dua buah kereta kelinci disiapkan untuk mengangkut para siswa, berikut dua unit mobil pikcap. Sedangkan meja kursi, dan peralatan lainnya sudah lebih dulu dipindah pada akhir pekan kemarin. Dalam oproses kepindahan ini, mereka diantar oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sumarsana, Kepala Desa Glagah Agus Parmono berikut para pegawai UPTD Dinas Pendidikan Temon.

Untuk sementara waktu, mereka akan belajar di rumah penduduk. Sebuah bangunan tua berupa rumah joglo, disulap menjadi ruang kelas. Sekat antar kelaspun hanya memanfaatkan papan ataupun lemari guru.

Meski begitu dalam segela keterbatasan, siswa dan guru tetap bersemangat untuk melaksanakan pembelajaran. “Ada 108 siswa yang mulai hari ini belajar di sini,” jelas Sri Aisyah, Kepala SD N 3 Glagah Sri Asyiah.

Diakuinya, bangunan dan sarana yang ada saat ini jauh dari apa yang terdapat di gedung sebelumnya. Namun dia mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung kepindahan. Termasuk mencarikan lokasi yang dekat dengan rumah warga. Untuk itulah guru akan berusaha maksimal agar anak-anak tetap semangat belajar.

“Semangat anak-anak ini yang akan kita jaga, meski bangunan dan tempatnya terbatas kita akan berusaha maksimal,” ujarnya dengan air mata terurai di wajahnya.

Disdikpora sendiri berjanji untuk melakukan kegiatan pendampigan kepada siswa maupun para guru. Selama proses kegiatan belajar mengajar akan dipantau dan dievaluasi setiap tahapan. Guru harus mampu memberikan pelayanan kepada siswa dengan iklhas tanpa mengeluh. “Memberikan ilmu dan membangun karakter siswa harus lebih ditingkatkan,” tutur Sumarsana.

Dinas telah menyiapkan gedung sekolah baru yang nanti berada di sekitar hunian relokasi. Saat ini sudah disiapkan lahan seluasa 2.000 meter persegi dan akan dibangun pada 2018. Dana yang disiapkan sekitar Rp4 miliar dari APBD Kabupaten Kulonprogo.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1514 seconds (0.1#10.140)