Alat Perekaman E-KTP di Karawang Banyak yang Rusak

Senin, 23 Oktober 2017 - 15:11 WIB
Alat Perekaman E-KTP...
Alat Perekaman E-KTP di Karawang Banyak yang Rusak
A A A
KARAWANG - Warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang mengurus kartu tanda penduduk elektronik e-KTP di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, harus bersabar. Setelah alasan blanko e-KTP terbatas, warga Karawang kembali harus menunggu untuk mendapatkan kartu e-KTP, karena banyak alat perekam yang mengalami kerusakan.

"Kami sudah mendapat laporan dari beberapa kecamatan sebagai besar alat perekaman kartu e-KTP mengalami kerusakan. Rusaknya alat perekaman ini tentunya sangat mengganggu untuk mencapai target perekaman. Apalagi menghadapi pemilihan gubernur yang tahapannya akan dimulai Desember tahun ini tentunya ini sangat mengganggu," kata Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang, Yudi Yudiawan, Senin (23/10/2017).

Yudi mengatakan hampir di setiap kecamatan sejumlah alat perekaman mengalami kerusakan. Akibatnya warga Karawang yang mengajukan permohonan pembuatan kartu e-KTP harus menunggu hingga alat perekaman itu diperbaiki.

"Kami sudah melaporkan masalah kerusakan alat perekaman ini ke kementerian melalui pemerintah provinsi Jabar. Kami minta segera dilakukan perbaikan karena mengganggu pelayanan," katanya.

Menurut Yudi setiap bulan sebanyak 13.000 warga Karawang melakukan perekaman eKTP, namun akibat kerusakan alat perekaman ini hanya 50% yang bisa dilayani. Padahal saat ini tercatat sebanyak 120.000 warga yang belum melakukan perekaman e-KTP. "Tadinya kami targetkan 120.000 warga yang belum melakukan perekaman hingga Desember ini bisa dituntaskan karena mau pemilihan gubernur." katanya.

Yudi Mengaku tidak mengetahui penyebab kerusakan alat perekaman apakah karena kualitas mesin perekam yang tidak sesuai. Namun dengan banyaknya alat perekaman yang rusak dia memperkirakan kualitas alat perekaman yang harus diperhatikan.

"Tadinya saya kira ini karena operatornya saja yang kurang memahami alat perekaman. Tapi kalau terjadi di banyak tempat mungkin saja memang kualitas alat perekaman yang bermasalah,” pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9738 seconds (0.1#10.140)