Santri di Semarang Gelar Tahlil Kebangsaan dan Tabur Bunga
A
A
A
SEMARANG - Belasan ribu santri di Semarang, Jawa Tengah, menggelar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017 dengan serangkaian kegiatan. Kegiatan diawali dengan tahlil kebangsaan dan tabur bunga yang diikuti sejumlah ulama dan para santri dari berbagai pondok pesantren dan sekolah se-Kota Semarang dan sekitarnya, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/10/2017) pagi.
Seusai tahlil kebangsaan dan tabur bunga, ribuan peserta terdiri dari pria-wanita, tua-muda, anak-anak hingga orang dewasa berjalan kaki melakukan Kirab Hari Santri Nasional dari depan TMP Giri Tunggal menyusuri sepanjang Jalan Pahlawan dan menuju Lapangan Pancasila Simpang Lima.
Sepanjang kirab, mereka membawa bendera Merah Putih dan berbagai atribut serta bendera berlambang Nahdlatul Ulama. Kirab yang digelar PCNU Kota Semarang ini juga diramaikan berbagai atraksi marching band dan grup rebana.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Semarang, KH Anasom menjelaskan, kegiatan merayakan Hari Santri Nasional di Kota Semarang diawali dengan tahlil kebangsaan yang dipimpin oleh Habib Umar Muthohar dan dihadiri oleh seluruh ulama, umara, dan masyarakat Semarang. "Kita berdoa bersama untuk kemakmuran bangsa Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Semarang dengan tetap hidup damai dan rukun," ujar Anasom.
Anasom menambahkan, pesan dari kirab santri ini adalah mengawal 99 bendera Merah Putih sebagai lambang kebulatan tekad menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan disintegrasi bangsa.
Sementara, di tengah Lapangan Simpang Lima, tampak para santri memekikkan cinta tanah air dan kejayaan Pancasila. "Negeri ini sudah besar dan damai, maka harus dijaga secara bersama-sama jangan sampai hancur," kata Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo ini.
Seusai tahlil kebangsaan dan tabur bunga, ribuan peserta terdiri dari pria-wanita, tua-muda, anak-anak hingga orang dewasa berjalan kaki melakukan Kirab Hari Santri Nasional dari depan TMP Giri Tunggal menyusuri sepanjang Jalan Pahlawan dan menuju Lapangan Pancasila Simpang Lima.
Sepanjang kirab, mereka membawa bendera Merah Putih dan berbagai atribut serta bendera berlambang Nahdlatul Ulama. Kirab yang digelar PCNU Kota Semarang ini juga diramaikan berbagai atraksi marching band dan grup rebana.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Semarang, KH Anasom menjelaskan, kegiatan merayakan Hari Santri Nasional di Kota Semarang diawali dengan tahlil kebangsaan yang dipimpin oleh Habib Umar Muthohar dan dihadiri oleh seluruh ulama, umara, dan masyarakat Semarang. "Kita berdoa bersama untuk kemakmuran bangsa Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Semarang dengan tetap hidup damai dan rukun," ujar Anasom.
Anasom menambahkan, pesan dari kirab santri ini adalah mengawal 99 bendera Merah Putih sebagai lambang kebulatan tekad menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan disintegrasi bangsa.
Sementara, di tengah Lapangan Simpang Lima, tampak para santri memekikkan cinta tanah air dan kejayaan Pancasila. "Negeri ini sudah besar dan damai, maka harus dijaga secara bersama-sama jangan sampai hancur," kata Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo ini.
(zik)