Ruang bagi Generasi Muda Berkembang dan Temukan Jalan Hidup

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 20:02 WIB
Ruang bagi Generasi...
Ruang bagi Generasi Muda Berkembang dan Temukan Jalan Hidup
A A A
BANDUNG - Go Ahead Challenge (GAC) Festival 2017 yang digelar di Kota Bandung pada Sabtu (21/10/2017), bukan festival seni biasa. Event ini memberi ruang dan peluang bagi generasi muda, khususnya di Kota Bandung, untuk berkreasi, menemukan passion, dan jalan hidup di bidang masing-masing, seperti musik, fotografi, visual art, dan style.

GAC 2017 di Kota Bandung memberikan ruang dan kesempatan bagi pelaku seni di kota Parijs van Java untuk berekspresi. Helatan ini merupakan rangkaian kompetisi telah sukses membawa para emerging artist, seniman, dan musisi profesional Tanah Air, menjadi komunitas kreatif untuk berkarya bersama.

Sedangkan pembicara dan pemberi materi dalam ajang GAC 2017 di Kota Bandung, adalah Rony Rahardian aka Rebellionik, Muhammad Reza Mustar atau Komikazer, dan Rattonggela. Ketiga pembicara ini merupakan alumni GAC Festival.

Rony Rahardian aka Rebellionik mengatakan, di GAC 2017, dia terlibat menghadirkan interactive space dengan sajian sinar ultraviolet. Ruang ini dihadirkan bagi pengunjung untuk mengekspresikan idea tau semangat mereka menikmati GAC Festival. “Di GAC ini, kami, para seniman kerja bareng membuat karya bersama. Lewat GAC ini, kami memiliki wadah,” kata Rebellionik.

Menurut Rebellionik, sejak mengikuti GAC 2014, dia menemukan jati diri, passion, dan jalan hidup di bidang visual art. Karya-karya Rony mulai dikenal publik dan sering diundang berpemeran, serta pembicara di event-event seni. “Dari sini, saya mendapatkan penghasilan, selain menjual karya seni,” ujar Rebbelionik.

Muhammad Reza Mustar atau Komikazer pun mengungkapkan hal senada. Sebelum mengikuti GAC 2014, dia adalah karyawan biasa di sebuah kantor. Namun setelah menjadi semifinalis GAC 2014, Komikazer merasa menemukan jalan hidup di visual art, sehingga memutuskan untuk terjun penuh di dunia seni ini. “Saya mereka merasa mendapatkan passion di sini,” ungkap Komikazer.

Kurator GAC Festival 2017 Ajeng Svatiari mengatakan, melalui GAC yang didukung Sampoerna A, para pelaku kreatif Tanah Air dapat mengekspresikan diri mereka secara luas, tak hanya fokus di satu bidang. Para peserta dari setiap kota mendaftarkan karya masing-masing melalui goehadpeople.id. Karya-karya itu kemudian diseleksi sehingga terpilih semifinalis yang berkar memamerkan karya mereka.

“Generasi muda yang memiliki bakat di bidang visual art, fotografi, musik, dan style mendapat ruang untuk menunjukkan diri dan berkembang di GAC. Apalagi para emerging artist yang sedang berkompetisi di GAC 2017, mereka harus lebih berani berkarya,” kata Ajeng yang merupakan tokoh fesyen ternama Indonesia ini.

Dia mengemukakan, GAC 2017 juga menggandeng Ade Darmawan (visual art), Anton Ismael (fotografi), dan Iga Massardi (musik) sebagai kurator. Ajang GAC telah berlangsung sejak 2017. Di Kota Bandung, para pengunjung selain menikmati tampilan visual art, pameran karya seni dan fotografi, mereka juga dihibur live music yang dibawakan oleh Parahyena, Stars & Rabbit x Bottlesmoker, dan Mocca. Turut memeriahkan finalis GAC 2016 bidang musik, Kevin Pangestu dengan band Jim Jack.

Sebelum menyambangi Kota Bandung, Go Ahead Challenge Festival 2017 lebih dulu hadir di Kota Samarinda (24 September 2017) dan Yogyakarta (13 Oktober 2017). Selanjutnya, GAC 2017 yang mengangkat tema, “Major Scale” ini akan digelar di Kota Bandar Lampung pada 4 November 2017.

“Sebanyak 48 semifinalis dipilih dari empat kota tersebut. Selanjutnya, para kurator akan menyaring mereka menjadi 12 finalis untuk memamerkan karya di Jakarta. Pemenang GAC 2017 akan mendapatkan pengalaman mamerkan karya seni di Amerika Serikat. Selama kompetisi berlangsung, para semifinalis dapat belajar dari para tokoh seni terkemuka Tanah Air melalui workshop, challenge, dan kelas kreatif,” pungkas Ajeng.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8647 seconds (0.1#10.140)