Hebat! RSUD dr Moewardi Solo Angkat Tumor Ganas Tanpa Amputasi
A
A
A
SOLO - Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, berhasil mengangkat tumor tulang belikat yang diderita S (45), perempuan asal Ngawi, Jawa Timur. Tumor ganas seberat 18 kilogram yang ada di bahu kiri berhasil diangkat tanpa amputasi terhadap tangan pasien.
Salah satu tim dokter RSUD dr Moewardi dr Rhyan Saputra Darma SpOT Mkes mengatakan, kasus tumor yang diderita sangat langka karena perbandingannya 1:30.000. Biasanya, tumor tulang belikat tidak ada benjolannya. Namun tumor yang diderita S, terdapat benjolan yang sangat besar di bahunya.
“Tumor itu berkembang sangat cepat dalam tempo hanya enam bulan,” ungkap dr Rhyan di RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/10/2017) siang.
Awalnya pasien hanya mengeluhkan capek dan terdapat bisul di bahu kiri. Namun setelah 3-4 bulan telah tumbuh sangat besar.
Dokter spesialis ortopedi ini mengakui, penyakit yang diderita sangat rumit. Sehingga penanganannya membutuhkan tahapan yang sangat panjang dan melibatkan banyak dokter spesialis lainnya. Tim dokter lalu memutuskan mengangkat tumor yang diderita pasien dan menghindari amputasi.
Namun resikonya apabila terjadi kegagalan, pasien bisa meninggal dunia. Operasi dilaksanakan pada Kamis (5/10/2017) pekan lalu dan sukses mengangkat tumor seberat 18 kilogram. “Pasien saat ini kondisinya sudah membaik dan diperkenankan pulang,” ucapnya.
Tim dokter yang terlibat dalam operasi antara lain dari spesialis bedah, anestesi, hemato onkologi medik, patologi anatomi, tim radiologi, bedah vasculer, bedah plastik, dan dokter lainnya. Kesulitan yang dihadapi dalam operasi antara lain keberadaan tumor berhubungan dengan sejumlah saraf vital. Seperti paru-paru, lengan tangan, dan otak. Sehingga jika salah sedikit saja dalam mengambil tindakan, kemungkinan buruk bisa terjadi.
“Baru kali ini saya menemukan, dan kasusnya memang sangat langka,” bebernya.
Dokter spesialis bedah thorax, kardiak dan vascular, dr Darmawan Ismail Sp.BTKV mengungkapkan, dirinya fokus menangani pendarahan yang dialami pasien saat operasi. Sebab, banyak pembuluh darah yang muncul sehingga mengakibatkan pertumbuhan kanker menjadi cepat.
“Jika dilakukan operasi, maka terjadi pendarahan yang banyak. Maka perlu diminimalisir komplikasi yang muncul,” ungkap Darmawan.
Tim dokter lainnya, Profesor dr Ambar Mudigdo SP.PA mengatakan, penyakit yang diderita pasien memang sangat berat. Sehingga perlu penanganan yang kompleks dan melibatkan banyak dokter spesialis. “Kami bertugas menentukan penyakitnya,” terang Ambar Mudigdo yang merupakan dokter spesialis patologi anatomi.
Penyakit yang diderita pasien akan dievaluasi dan membuat specimen lebih banyak, serta sub kanker tertentu. Dengan demikian, pilihan pengobatannya menjadi lebih tepat.
Salah satu tim dokter RSUD dr Moewardi dr Rhyan Saputra Darma SpOT Mkes mengatakan, kasus tumor yang diderita sangat langka karena perbandingannya 1:30.000. Biasanya, tumor tulang belikat tidak ada benjolannya. Namun tumor yang diderita S, terdapat benjolan yang sangat besar di bahunya.
“Tumor itu berkembang sangat cepat dalam tempo hanya enam bulan,” ungkap dr Rhyan di RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/10/2017) siang.
Awalnya pasien hanya mengeluhkan capek dan terdapat bisul di bahu kiri. Namun setelah 3-4 bulan telah tumbuh sangat besar.
Dokter spesialis ortopedi ini mengakui, penyakit yang diderita sangat rumit. Sehingga penanganannya membutuhkan tahapan yang sangat panjang dan melibatkan banyak dokter spesialis lainnya. Tim dokter lalu memutuskan mengangkat tumor yang diderita pasien dan menghindari amputasi.
Namun resikonya apabila terjadi kegagalan, pasien bisa meninggal dunia. Operasi dilaksanakan pada Kamis (5/10/2017) pekan lalu dan sukses mengangkat tumor seberat 18 kilogram. “Pasien saat ini kondisinya sudah membaik dan diperkenankan pulang,” ucapnya.
Tim dokter yang terlibat dalam operasi antara lain dari spesialis bedah, anestesi, hemato onkologi medik, patologi anatomi, tim radiologi, bedah vasculer, bedah plastik, dan dokter lainnya. Kesulitan yang dihadapi dalam operasi antara lain keberadaan tumor berhubungan dengan sejumlah saraf vital. Seperti paru-paru, lengan tangan, dan otak. Sehingga jika salah sedikit saja dalam mengambil tindakan, kemungkinan buruk bisa terjadi.
“Baru kali ini saya menemukan, dan kasusnya memang sangat langka,” bebernya.
Dokter spesialis bedah thorax, kardiak dan vascular, dr Darmawan Ismail Sp.BTKV mengungkapkan, dirinya fokus menangani pendarahan yang dialami pasien saat operasi. Sebab, banyak pembuluh darah yang muncul sehingga mengakibatkan pertumbuhan kanker menjadi cepat.
“Jika dilakukan operasi, maka terjadi pendarahan yang banyak. Maka perlu diminimalisir komplikasi yang muncul,” ungkap Darmawan.
Tim dokter lainnya, Profesor dr Ambar Mudigdo SP.PA mengatakan, penyakit yang diderita pasien memang sangat berat. Sehingga perlu penanganan yang kompleks dan melibatkan banyak dokter spesialis. “Kami bertugas menentukan penyakitnya,” terang Ambar Mudigdo yang merupakan dokter spesialis patologi anatomi.
Penyakit yang diderita pasien akan dievaluasi dan membuat specimen lebih banyak, serta sub kanker tertentu. Dengan demikian, pilihan pengobatannya menjadi lebih tepat.
(rhs)