Luka Tembak Anggota Brimob Bripka BT di Kepala, Dua Rekannya di Badan
A
A
A
BLORA - Penembakan brutal yang menewaskan tiga anggota Brimob Pati saat pengamanan sumur minyak di Blora Jawa Tengah, diduga menggunakan senjata laras panjang jenis AK 101. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hanya menemukan satu pucuk senjata di dekat jasad Bripka Bambang Tejo.
Tiga personel Brimob yang tewas di antaranya adalah Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Kepala Bambang Tejo (36). Meski memiliki pangkat tertinggi, namun Bripka Bambang Tejo bukan sebagai komandan.
"Dimungkinkan seperti itu (bunuh diri) tapi kami akan lakukam olah TKP, karena itu kan harus ada bukti. Tapi dimungkinkan seperti itu, di dekat dua korban tidak ada senjata, sedangkan di dekat Bripka BT ada senjata AK 101," ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, kepada awak media di Akpol, Semarang, Rabu (11/10/2017).
Dugaan aksi tembak dilakukan oleh Bripka BT juga diperkuat dengan luka bekas letusan senjata api pada dua rekannya. Brigadir Budi Wibowo dan Brigadir Ahmad Supriyanto masing-masing menderita luka tembak di badan, sementara Bripta BT luka tembak di kepala.
"Luka tembakan BT di kepala, sedangkan dua lagi di badannya. Senjata ditemukan satu. Senjata yang di dekat korban ada satu. Yang lain ada di dalam barak. Untuk penyelidikan dilakukan olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi. Identifikasi kejadian itu dan autopsi di Blora," terangnya.
Diduga tragedi berdarah itu akibat percekcokan akibat masalah pribadi. Usai menembak dua rekannya, Bripka Bambang Tejo lantas mengakhiri hidupnya dengan menembakkan peluru ke kepalanya.
Tiga personel Brimob yang tewas di antaranya adalah Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Kepala Bambang Tejo (36). Meski memiliki pangkat tertinggi, namun Bripka Bambang Tejo bukan sebagai komandan.
"Dimungkinkan seperti itu (bunuh diri) tapi kami akan lakukam olah TKP, karena itu kan harus ada bukti. Tapi dimungkinkan seperti itu, di dekat dua korban tidak ada senjata, sedangkan di dekat Bripka BT ada senjata AK 101," ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, kepada awak media di Akpol, Semarang, Rabu (11/10/2017).
Dugaan aksi tembak dilakukan oleh Bripka BT juga diperkuat dengan luka bekas letusan senjata api pada dua rekannya. Brigadir Budi Wibowo dan Brigadir Ahmad Supriyanto masing-masing menderita luka tembak di badan, sementara Bripta BT luka tembak di kepala.
"Luka tembakan BT di kepala, sedangkan dua lagi di badannya. Senjata ditemukan satu. Senjata yang di dekat korban ada satu. Yang lain ada di dalam barak. Untuk penyelidikan dilakukan olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi. Identifikasi kejadian itu dan autopsi di Blora," terangnya.
Diduga tragedi berdarah itu akibat percekcokan akibat masalah pribadi. Usai menembak dua rekannya, Bripka Bambang Tejo lantas mengakhiri hidupnya dengan menembakkan peluru ke kepalanya.
(sms)