Antisipasi Penambahan Jumlah Pasien Pengungsi Gunung Agung, RS Klungkung Siagakan Tenaga Medis
A
A
A
KARANGASEM - Sejak ditetapkan status Gunung Agung menjadi awas pada Jumat 22 September 2017 jumlah pengungsi yang sakit terus bertambah. Data terakhir pada 9 Oktober 2017, Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyebutkan sudah ada 13.298 pasien yang dirawat jalan dan pasien yang dirawat inap sebanyak 113 orang.
Untuk mengantisipasi penambahan jumlah pasien pengungsi Gunung Agung, Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Klungkung sudah menambah tempat tidur tambahan. Selain itu juga telah disiapkan ruangan tambahan dan tenaga medis.
"Sampai saat ini kami masih mendata berapa jumlah yang dibutuhkan nanti. Tapi yang pasti kami akan menambah fasilitas," ungkap Direktur Utama RSUD Klungkung, I Nyoman Kesuma, Rabu (11/10/2017).
Dia menjelaskan, pihak rumah sakit akan menggunakan ruang pertemuan menjadi ruang perawatan. Selain itu juga rumah sakit akan mengambil kebijakan untuk tenaga medis tidak diliburkan ketika kondisi darurat.
“Apalagi RSUD Klungkung merupakan rumah sakit rujukan pertama bagi para pengungsi saat ini. Selain RSUD Klungkung juga ada di Rumah Sakit Gianyar dan RS Sanglah di Denpasar,” katanya.
I Nyoman Kesuma menambahkan, rata-rata pengungsi yang sakit saat ini sebagian besar para lansia. Mereka sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit dan kambuh selama berada di pengungsian. “Selain itu ada sejumlah balita yang mengalami demam dan batuk selama di pengungsian,” pungkasnya.
Untuk mengantisipasi penambahan jumlah pasien pengungsi Gunung Agung, Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Klungkung sudah menambah tempat tidur tambahan. Selain itu juga telah disiapkan ruangan tambahan dan tenaga medis.
"Sampai saat ini kami masih mendata berapa jumlah yang dibutuhkan nanti. Tapi yang pasti kami akan menambah fasilitas," ungkap Direktur Utama RSUD Klungkung, I Nyoman Kesuma, Rabu (11/10/2017).
Dia menjelaskan, pihak rumah sakit akan menggunakan ruang pertemuan menjadi ruang perawatan. Selain itu juga rumah sakit akan mengambil kebijakan untuk tenaga medis tidak diliburkan ketika kondisi darurat.
“Apalagi RSUD Klungkung merupakan rumah sakit rujukan pertama bagi para pengungsi saat ini. Selain RSUD Klungkung juga ada di Rumah Sakit Gianyar dan RS Sanglah di Denpasar,” katanya.
I Nyoman Kesuma menambahkan, rata-rata pengungsi yang sakit saat ini sebagian besar para lansia. Mereka sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit dan kambuh selama berada di pengungsian. “Selain itu ada sejumlah balita yang mengalami demam dan batuk selama di pengungsian,” pungkasnya.
(wib)