Kolaborasi Babinkamtibmas dan Babinsa di Subang Gagalkan Perampokan Rp75 Juta
A
A
A
SUBANG - Bripka Pol Hartono, anggota Babinkamtibmas Polsek Subang dan Serma TNI Sumarna, anggota Babinsa Kodim Subang, berhasil menggagalkan aksi perampokan Rp75 juta, Selasa (10/10/2017). Aksi perampokan dengan modus pecah kaca mobil yang terjadi di tepi Jalan Mayjend Sutoyo, RT 82/23, Kelurahan Karanganyar, Kabupaten Subang pun berhasil digagalkan dengan menangkap pelaku Hairul Hadi (41) warga Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Sementara uang Rp75 juta milik korban Panji Ridwan (51), warga Perumnas, Kelurahan Karanganyar, berhasil diselamatkan.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, pada Selasa (10/10/2017) sekitar pukul 10.30 WIB, korban Panji pulang dari mengambil uang dana APBN untuk rehab sekolah SLBN Subang dari Bank BJB Cabang Subang. Dalam perjalanan, Panji mampir ke proyek pembuatan Hotel Nalendra di Jalan Mayjend Sutoyo untuk bertemu dengan temannya, Suroso.
Korban memarkirkan mobilnya, Avanza D 1729 AAU, di tepi jalan. Setelah itu, tanpa curiga sedikitpun, Panji masuk ke areal proyek. Saat tiba di pos satpam dan korban hendak mengisi buku tamu terdengar bunyi alarm mobil milik korban menyala. Kemudian korban berlari keluar areal proyek untuk melihat yang terjadi.
Ternyata, kaca jendeal kiri mobil Avanza miliknya telah dipecahkan oleh Hairul Hadi. Tersangka terlihat sedang mengambil tas gendong merek Pollo warna cokelat yang berisi buku rekening tabungan, dan uang tunai Rp75 juta milik SLBN Subang yang disimpan di lantai mobil dekat jok sebelah kiri.
Setelah itu, tersangka Hairul Hadi kabur. Kebetulan saat itu, Bripka Pol Hartono dan Serma TNI Sumarna sedang patroli dan berada di sekitar areal proyek sehingga akhirnya mengejar tersangka Hairul Hadi. Karena terdesak tersangka melempar tas berisi uang Rp75 juta sehingga berhasil akhirnya berhasil ditangkap. Selanjutnya, Hairul diserahkan ke Polsek Subang.
“Saat kejadian anggota Babinkamtibmas dan Babinsa tengah melaksanakan kegiatan patroli tiga pilar. Berkat kesigapan mereka, uang korban Rp75 juta berhasil diselamatkan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus.
Menurut Yusri, pelaku Hairul Hadi memecahkan kaca mobil menggunakan pecahan busi yang dibasahi dengan air ludah. “Modul kejahatan seperti ini sudah sering terjadi. Karena itu, demi keamanan, kami mengimbau masyarakat untuk meminta pengawalan polisi jika akan mengambil uang dalam jumlah besar,” tutur Yusri.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, pada Selasa (10/10/2017) sekitar pukul 10.30 WIB, korban Panji pulang dari mengambil uang dana APBN untuk rehab sekolah SLBN Subang dari Bank BJB Cabang Subang. Dalam perjalanan, Panji mampir ke proyek pembuatan Hotel Nalendra di Jalan Mayjend Sutoyo untuk bertemu dengan temannya, Suroso.
Korban memarkirkan mobilnya, Avanza D 1729 AAU, di tepi jalan. Setelah itu, tanpa curiga sedikitpun, Panji masuk ke areal proyek. Saat tiba di pos satpam dan korban hendak mengisi buku tamu terdengar bunyi alarm mobil milik korban menyala. Kemudian korban berlari keluar areal proyek untuk melihat yang terjadi.
Ternyata, kaca jendeal kiri mobil Avanza miliknya telah dipecahkan oleh Hairul Hadi. Tersangka terlihat sedang mengambil tas gendong merek Pollo warna cokelat yang berisi buku rekening tabungan, dan uang tunai Rp75 juta milik SLBN Subang yang disimpan di lantai mobil dekat jok sebelah kiri.
Setelah itu, tersangka Hairul Hadi kabur. Kebetulan saat itu, Bripka Pol Hartono dan Serma TNI Sumarna sedang patroli dan berada di sekitar areal proyek sehingga akhirnya mengejar tersangka Hairul Hadi. Karena terdesak tersangka melempar tas berisi uang Rp75 juta sehingga berhasil akhirnya berhasil ditangkap. Selanjutnya, Hairul diserahkan ke Polsek Subang.
“Saat kejadian anggota Babinkamtibmas dan Babinsa tengah melaksanakan kegiatan patroli tiga pilar. Berkat kesigapan mereka, uang korban Rp75 juta berhasil diselamatkan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus.
Menurut Yusri, pelaku Hairul Hadi memecahkan kaca mobil menggunakan pecahan busi yang dibasahi dengan air ludah. “Modul kejahatan seperti ini sudah sering terjadi. Karena itu, demi keamanan, kami mengimbau masyarakat untuk meminta pengawalan polisi jika akan mengambil uang dalam jumlah besar,” tutur Yusri.
(sms)