Helm Polantas Polres Kobar Dipasang Kamera, untuk Apa?
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Untuk mendokumentasikan dan meminimalisir kejadian yang tidak menyenangkan di jalanan, helm anggota Satlantas Polres Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, dipasangi kamera kecil untuk merekam.
Menurut Kasat Lantas Polres Kobar AKP Asdini Pratama Putra, saat ini pihaknya baru memasang 10 kamera pada helm anggotanya.
Asdini menjelaskan, dengan memasang kamera di helm anggota Satlantas Polres Kobar akan dijadikan barang bukti video mengenai proses operasi penegakan tertib berlalu lintas di lapangan.
"Jadi misalnya ada operasi tilang, prosesnya bisa terpantau langsung dengan gambar video. Jadi misal ada upaya pengendara atau anggota kami yang nakal bisa terpantau kamera," ujar Asdini di ruang kerjanya, Senin (2/10/1017)
Kamera aksi ini juga berfungsi sebagai bukti autentik apabila terjadi kesalahpahaman yang terjadi saat operasi penertiban di lapangan.
Berkaca dari pengalaman, lanjut Asdini, banyak video yang diunggah para pengendara ke media sosial saat operasi penertiban kendaraan. Namun, video yang diunggah pengendara itu hanya sepotong-sepotong. Bahkan, kebanyakan yang diunggah hanya bagian yang menyudutkan pihak kepolisian. Hal ini, kata dia, berdampak buruk bagi citra kepolisian.
"Dengan adanya ini, bisa direka ulang kejadian secara keseluruhan. Apakah memang anggota yang salah atau memang pengendara yang salah."
Kamera aksi tersebut terhubung langsung wi-fi. Jadi, hasil gambar video tersimpan langsung pada HP anggota. "Kami juga harus diselaraskan dengan perkembangan zaman."
Menurut Kasat Lantas Polres Kobar AKP Asdini Pratama Putra, saat ini pihaknya baru memasang 10 kamera pada helm anggotanya.
Asdini menjelaskan, dengan memasang kamera di helm anggota Satlantas Polres Kobar akan dijadikan barang bukti video mengenai proses operasi penegakan tertib berlalu lintas di lapangan.
"Jadi misalnya ada operasi tilang, prosesnya bisa terpantau langsung dengan gambar video. Jadi misal ada upaya pengendara atau anggota kami yang nakal bisa terpantau kamera," ujar Asdini di ruang kerjanya, Senin (2/10/1017)
Kamera aksi ini juga berfungsi sebagai bukti autentik apabila terjadi kesalahpahaman yang terjadi saat operasi penertiban di lapangan.
Berkaca dari pengalaman, lanjut Asdini, banyak video yang diunggah para pengendara ke media sosial saat operasi penertiban kendaraan. Namun, video yang diunggah pengendara itu hanya sepotong-sepotong. Bahkan, kebanyakan yang diunggah hanya bagian yang menyudutkan pihak kepolisian. Hal ini, kata dia, berdampak buruk bagi citra kepolisian.
"Dengan adanya ini, bisa direka ulang kejadian secara keseluruhan. Apakah memang anggota yang salah atau memang pengendara yang salah."
Kamera aksi tersebut terhubung langsung wi-fi. Jadi, hasil gambar video tersimpan langsung pada HP anggota. "Kami juga harus diselaraskan dengan perkembangan zaman."
(zik)