Khofifah Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Gubernur di Partai Demokrat

Minggu, 01 Oktober 2017 - 20:02 WIB
Khofifah Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Gubernur di Partai Demokrat
Khofifah Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Gubernur di Partai Demokrat
A A A
SURABAYA - Teka-teki keikutsertaan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akhirnya terjawab. Ketua Umum PP Muslimat NU itu telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur di DPD Partai Demokrat Jawa Timur. Kendati melalui orang suruhan, namun sinyal Khofifah untuk maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jatim kian nyata.

Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak, sebab Khofifah justru berlabuh ke partai mantan seterunya, Soekarwo. Soekarwo mengalahkan Khofifah dalam dua kali pilgub Jatim (2008 dan 2013). Kuat dugaan bahwa Soekarwo sengaja menggaet Khofifah untuk mengakhiri ‘permusuhan’ selama ini.

Rujuk Khofifah dengan Soekarwo ini memang sudah terprediksi. Pada 23 September 2017 misalnya, muncul instruksi DPP PD No.23/INT/DPP.PD/IX/2017 untuk memperpanjang pendaftaran bakal calon gubernur hingga 30 September 2017. Padahal, sebelumnya pendaftaran sudah lama ditutup. Terbukti, Sabtu 30 September 2017 malam bertepatan dengan injury time pendaftaran, dua orang kepercayaan Khofifah mengambil formulir.

Sejumlah pengurus DPD Partai Demokrat Jatim tidak membantah kabar tersebut. Mereka mengaku Khofifah telah mendaftar beberapa saat sebelum penutupan. “Iya tadi malam (30 September 2017), Bu Khofifah mendaftar di Partai Demokrat melalui utusannya dan saya sendiri yang menerima,” ujar Ketua Desk Pilkada DPD Partai Demokrat Jawa Timur Renville Antonio Minggu (1/10/2017).

Renvill menjelaskan, melalui orang kepercayaan, Khofifah mengambil formulir pendaftaran sebagai calon gubernur Jatim. Renvill berani memastikan bahwa utusan tersebut adalah resmi perintah Khofifah, sebab kedua utusan tersebut dibekali surat kuasa resmi dari Khofifah. “Iya ada surat kuasanya. Tetapi, saya lupa nama lengkap utusan itu,”tegas pria yang juga Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim ini.

Dengan demikian, total ada enam calon gubernur yang mendaftar melalui Partai Demokrat Jatim. Mereka adalah Saifullah Yusuf, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Nurwiyatno, Nurhayati Ali Assegaf, Kombes Pol Syafiin, dan Khofifah Indar Parawansa.

Pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W Oetomo mengatakan, sinyal bergabungnya Khofifah ke Partai Demokrat sudah tercium sejak lama. Selain karena Khofifah sering bertemu Soekarwo, Ketua DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga lebih cocok dengan Khofifah ketimbang calon lain.

Lebih jauh, Mochtar menilai, masuknya Partai Demokrat dalam barisan partai pengusung Ketum PP Muslimat NU akan semakin memperkuat mesin politik Khofifah dalam memenangkan kontestasi Pilkada Jatim 2018. Sebab, sebelumnya beberapa partai tengah seperti Partai Golkar, NasDem, PPP dan Hanura telah menyatakan dukungannya.

“Masuknya Partai Demokrat dalam barisan partai pengusung Khofifah bisa menjadi bola salju bagi partai menengah lain seperti Gerindra, PAN dan PKS untuk ikut mengikuti langkah Demokrat mendukung Khofifah,”ungkap pria yang juga dosen Universitas Trunojoyo Madura ini.

Pertimbangan lainnya, lanjut Mochtar, jika partai menengah di Jatim ingin membuat poros baru, maka yang tersisa tinggal Gerindra, PAN dan PKS. Namun, koalisi ketiga partai tersebut sangat berat khususnya menyangkut pilihan siapa cagub dan cawagub yang akan mereka usung karena cagub relatif mengerucut ke dua nama, yaitu Gus Ipul dan Khofifah.

“Pilihan logisnya bagi partai menengah tersebut adalah mengikuti langkah Demokrat mendukung Khofifah. Sekalipun itu bukan pilihan strategis jika dikaitkan dengan Pilpres 2019,” bebernya

Kendati demikian, persoalan yang akan dihadapi Khofifah, kata Mochtar yakni siapa yang akan dipilih menjadi pasangan Cawagub dari partai koalisi apa. Sebab jika sampai salah lagi memilih maka kekalahan seperti pada Pilkada Jatim 2008 dan 2013 bukan tak mungkin bakal terulang lagi.

“Apalagi jika benar Gus Ipul jadi menggandeng Abdullah Azwar Anas. Maka pilihan yang tepat untuk posisi cawagub khififah adalah sebuah keniscayaan,”pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3558 seconds (0.1#10.140)