Anak-anak hingga Orang Tua Nobar Film G30S PKI di Lapangan Kantor DPRD Kobar

Minggu, 01 Oktober 2017 - 08:40 WIB
Anak-anak hingga Orang Tua Nobar Film G30S PKI di Lapangan Kantor DPRD Kobar
Anak-anak hingga Orang Tua Nobar Film G30S PKI di Lapangan Kantor DPRD Kobar
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Ribuan warga Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng memadati lapangan Kantor DPRD Kobar, Sabtu (30/9/2017) malam hingga Minggu (1/10/2017) dini hari. Mereka rela berbondong-bondong bersama keluarga untuk melihat film sejarah bangsa yakni G30S PKI.

Anak anak, remaja, hingga orang tua berbaur bersama di lapangan dengan kapasitas 5.000 orang ini. Pejabat daerah juga turut serta menyaksikan film fenomenal yang mulai dihentikan pada 1998 pascapemerintahan Presiden Soeharto tumbang.

"Total ada sekitar 8.345 orang yang menonton di seluruh wilayah Kodim 1014 Pangkalan Bun. Yang menonton di lapangan DPRD ada sekitar 4.010 orang, sisanya menggelar di kantor desa masing-masing yang digelar Koramil setempat," ujar Komandan Kodim 1014 Pangkalan Bun Letkol Inf Wisnu Kurniawan kepada MNC Media seusai pemutaran film sejak pukul 20.30 WIB hingga 00.30 WIB di halaman Kantor DPRD Kobar.

Menurut Ketua DPRD Kobar Triyanto, dengan digelarnya nonton bareng Film G30S PKI ini diharapkan bisa diambil ilmu sejarahnya. Kemudian untuk mengingatkan kepada generasi bangsa bahwa PKI itu dulu ada dan telah berbuat keji terhadap para jenderal.

"Yang jelas aksi PKI zaman itu ada, terkait film ini yang dianggap kontroversi itu sah-sah saja. Namanya film pasti belum tentu 100% persis dengan kenyataan. Yang jelas kita harus tahu bahwa komunis hingga saat ini masih dilarang di Indonesia,” ujar Triyanto.

Seorang warga Pangkalan Bun, Igo Ruslan (27) yang turut menyaksikan film ini mengatakan, dengan kembali diputarnya film sejarah bangsa ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi seluruh warga Indonesia.

"Saat pemerintah melarang film ini ditayangkan di TV tahun 1998 saya masih kecil dan tidak begitu tahu. Namun dengan kembali diputar sekarang, paling tidak kita kembali mengingat sejarah bangsa, bahwa PKI saat itu ada dan sempat berbuat aksi yang tidak berperikemanusiaan terhadap sejumlah jenderal pahlawan bangsa."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5972 seconds (0.1#10.140)