BNPB Pasang Rambu Peringatan Bahaya Gunung Agung di 54 Titik
A
A
A
KARANGASEM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB telah memasang rambu-rambu peringatan bahaya di 54 titik terkait di sekitar Gunung Agung.
"Rambu ini adalah pemberitahuan kepada masyarakat posisinya terhadap radius berbahaya Gunung Agung," katanya, Sabtu (30/9/2017).
Rambu peringatan ini tertulis "Saat ini anda berada di radius 9 kilometer dari puncak Gunung Agung". Atau tulisan lainnya yang bertujuan memberikan peringatan dan imbauan kepada masyarakat.
Dia menjelaskan, bahwa sosialisasi kepada masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat setempat terus dilakukan agar mereka memahami bahaya dari Gunung Agung.
Awan panas memiliki suhu 600 - 800 derajat celcius dengan kecepatan menuruni lereng mencapai 200 - 300 kilometer per jam. "Tentu ini berbahaya bagi masyarakat jika berada di dalam radius berbahaya," paparnya.
Masyarakat diimbau untuk tenang. Hingga saat ini secara visual belum tampak tanda-tanda Gunung Agung meletus.
Dia menjelaskan, bahwa Gubernur Bali telah memerintahkan bagi warga yang berasal dari 27 desa yang berada di dalam radius berbahaya dengan jumlah sekitar 70 ribu jiwa harus tetap mengungsi.
Sedang warga sebanyak 73 ribu lebih dari 51 desa yang aman dan berada di luar radius berbahaya boleh pulang ke rumahnya masing-masing. Kepulangan pengungsi dapat dilakukan secara mandiri atau dibantu pemerintah.
Pengungsi hingga Sabtu siang (30/9/2017) pengungsi tercatat 143.840 jiwa dari 471 titik pengungsian di 9 kabupaten/kota.
"Rambu ini adalah pemberitahuan kepada masyarakat posisinya terhadap radius berbahaya Gunung Agung," katanya, Sabtu (30/9/2017).
Rambu peringatan ini tertulis "Saat ini anda berada di radius 9 kilometer dari puncak Gunung Agung". Atau tulisan lainnya yang bertujuan memberikan peringatan dan imbauan kepada masyarakat.
Dia menjelaskan, bahwa sosialisasi kepada masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat setempat terus dilakukan agar mereka memahami bahaya dari Gunung Agung.
Awan panas memiliki suhu 600 - 800 derajat celcius dengan kecepatan menuruni lereng mencapai 200 - 300 kilometer per jam. "Tentu ini berbahaya bagi masyarakat jika berada di dalam radius berbahaya," paparnya.
Masyarakat diimbau untuk tenang. Hingga saat ini secara visual belum tampak tanda-tanda Gunung Agung meletus.
Dia menjelaskan, bahwa Gubernur Bali telah memerintahkan bagi warga yang berasal dari 27 desa yang berada di dalam radius berbahaya dengan jumlah sekitar 70 ribu jiwa harus tetap mengungsi.
Sedang warga sebanyak 73 ribu lebih dari 51 desa yang aman dan berada di luar radius berbahaya boleh pulang ke rumahnya masing-masing. Kepulangan pengungsi dapat dilakukan secara mandiri atau dibantu pemerintah.
Pengungsi hingga Sabtu siang (30/9/2017) pengungsi tercatat 143.840 jiwa dari 471 titik pengungsian di 9 kabupaten/kota.
(sms)