Pembunuhan Sadis di Tapsel, Pemilik Kafe Tewas Mengenaskan, Istri Sekarat
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Parlindungan Siregar (31), pemilik kafe Aek Sulum, ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sipirok-Tarutung Kilometer 2, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Rabu (27/9/2017).
Sedangkan istri korban Damayanti Harahap (25) mengalami luka serius kini dirujuk ke Kota Medan setelah sebelumnya dirawat di RSU Sipirok. Saat ditemukan, jasad Parlindungan mengalami luka sabetan benda tajam di bagian kepala, kaki, perut dan jari-jarinya nyaris putus.
Diduga, korban dibunuh dengan menggunakan parang. Hingga kini belum diketahui siapa pelaku dan motif pembunuhan tersebut.
Saat pembunuhan terjadi, istri korban sempat keluar meminta tolong kepada tetangga dengan kondisi berlumuran darah. Spontan tetangga pun mendatangi lokasi kejadian.
Selang beberapa menit setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi.
"Saya diberitau bahwa ada kejadian di tempat usaha Parlin," ujar warga, Gerna Hasari Hutasuhut (54) kepada SINDONews. Hutasuhut mengatakan, selama hidupnya, korban tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain.
Kapolres Tapsel AKBP M Iqbal mengatakan, peristiwa tersebut diketahaui pihak kepolisian berdasarkan laporan dari salah seorang warga. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
”Belum diketahaui apa motifnya, karena masih pengembangan,” ujarnya melalui telepon selulernya.
Pantauan SINDONews di lokasi kejadian, jarak rumah korban dengan kafe milik itu lebih kurang 3 kilometer. Di sisi kiri, kanan dan belakang kafe merupakan ladang warga, sedangkan di depannya adalah ruas jalan nasional. Di tempat itu juga terdapat kurang lebih lima pondok tempat duduk tamu. Jarak antara lokasi kejadian dengan warung nasi 50 meter.
Sedangkan istri korban Damayanti Harahap (25) mengalami luka serius kini dirujuk ke Kota Medan setelah sebelumnya dirawat di RSU Sipirok. Saat ditemukan, jasad Parlindungan mengalami luka sabetan benda tajam di bagian kepala, kaki, perut dan jari-jarinya nyaris putus.
Diduga, korban dibunuh dengan menggunakan parang. Hingga kini belum diketahui siapa pelaku dan motif pembunuhan tersebut.
Saat pembunuhan terjadi, istri korban sempat keluar meminta tolong kepada tetangga dengan kondisi berlumuran darah. Spontan tetangga pun mendatangi lokasi kejadian.
Selang beberapa menit setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi.
"Saya diberitau bahwa ada kejadian di tempat usaha Parlin," ujar warga, Gerna Hasari Hutasuhut (54) kepada SINDONews. Hutasuhut mengatakan, selama hidupnya, korban tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain.
Kapolres Tapsel AKBP M Iqbal mengatakan, peristiwa tersebut diketahaui pihak kepolisian berdasarkan laporan dari salah seorang warga. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
”Belum diketahaui apa motifnya, karena masih pengembangan,” ujarnya melalui telepon selulernya.
Pantauan SINDONews di lokasi kejadian, jarak rumah korban dengan kafe milik itu lebih kurang 3 kilometer. Di sisi kiri, kanan dan belakang kafe merupakan ladang warga, sedangkan di depannya adalah ruas jalan nasional. Di tempat itu juga terdapat kurang lebih lima pondok tempat duduk tamu. Jarak antara lokasi kejadian dengan warung nasi 50 meter.
(rhs)