Golkar Jabar Yakin DPP Akan Usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2018
A
A
A
BANDUNG - Setelah muncul surat keputusan (SK) palsu soal Partai Golkar yang akan mengusung Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien di Pilgub Jawa Barat 2018, kader Golkar se-Jawa Barat bereaksi keras. Mereka sempat terbawa arus atas beredarnya SK yang mendekati asli tersebut.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara menyebut berbagai reaksi yang ada dirasa wajar. Sebab, SK palsu itu memang cukup 'menggemparkan'. Saat kader Golkar se-Jawa Barat menginginkan agar yang diusung sebagai cagub adalah Dedi Mulyadi, tiba-tiba muncul SK yang mengusung kandidat lain.
Saat ini, para kader Golkar di Jawa Barat di berbagai tingkatan tetap solid dan konsisten dalam mendorong Dedi Mulyadi menjadi cagub dari Golkar. Tidak ada nama lain yang diinginkan selain Dedi. Dia menjelaskan, segala prosedur untuk pengusungan Dedi Mulyadi sudah ditempuh oleh Golkar Jawa Barat dan tidak ada satu pun prosedur yang dilewati.
"Kemudian pada rapat 1 Agustus 2017, rapat tim pilkada pusat yang dipimpin Pak Nurdin Halid dan Idrus Marham, beliau mengatakan bahwa rekomendasi untuk cagub dari Golkar itu Pak Dedi Mulyadi. Tidak ada nama lain saat itu," kata Iswara kepada Okezone, Rabu (25/9/2017).
Selain menyebut nama Dedi Mulyadi, saat itu juga disampaikan bahwa surat rekomendasi atau surat keputusan akan diberikan secara menyusul. Hal itu yang membuat para kader Golkar di Jawa Barat kaget. Sebab, tiba-tiba muncul SK pengusungan Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien, meski belakangan diketahui SK itu palsu.
"Itu kita menunggu (surat rekomendasi pengusungan Dedi Mulyadi) itu saat ini. Makanya begitu keluar SK seperti itu kita kaget juga, saat Ketum sedang sakit, operasi jantung, kok ada surat dari DPP," jelasnya.
Disinggung soal kapan surat rekomendasi akan diberikan DPP, dia tidak memberi jawaban pasti dan menyerahkan kepada DPP. Tapi, dia mengungkap optimisme bahwa DPP Partai Golkar akan benar-benar mengusung Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat mendatang.
"Slogan Partai Golkar itu kan suara Golkar suara rakyat. Jadi kami yakin DPP akan mendengar suara rakyat, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sampai desa. Suara grassroot (yang menginginkan Dedi Mulyadi diusung jadi cagub dari Golkar) saya yakin akan didengar DPP," ungkap Iswara.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara menyebut berbagai reaksi yang ada dirasa wajar. Sebab, SK palsu itu memang cukup 'menggemparkan'. Saat kader Golkar se-Jawa Barat menginginkan agar yang diusung sebagai cagub adalah Dedi Mulyadi, tiba-tiba muncul SK yang mengusung kandidat lain.
Saat ini, para kader Golkar di Jawa Barat di berbagai tingkatan tetap solid dan konsisten dalam mendorong Dedi Mulyadi menjadi cagub dari Golkar. Tidak ada nama lain yang diinginkan selain Dedi. Dia menjelaskan, segala prosedur untuk pengusungan Dedi Mulyadi sudah ditempuh oleh Golkar Jawa Barat dan tidak ada satu pun prosedur yang dilewati.
"Kemudian pada rapat 1 Agustus 2017, rapat tim pilkada pusat yang dipimpin Pak Nurdin Halid dan Idrus Marham, beliau mengatakan bahwa rekomendasi untuk cagub dari Golkar itu Pak Dedi Mulyadi. Tidak ada nama lain saat itu," kata Iswara kepada Okezone, Rabu (25/9/2017).
Selain menyebut nama Dedi Mulyadi, saat itu juga disampaikan bahwa surat rekomendasi atau surat keputusan akan diberikan secara menyusul. Hal itu yang membuat para kader Golkar di Jawa Barat kaget. Sebab, tiba-tiba muncul SK pengusungan Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien, meski belakangan diketahui SK itu palsu.
"Itu kita menunggu (surat rekomendasi pengusungan Dedi Mulyadi) itu saat ini. Makanya begitu keluar SK seperti itu kita kaget juga, saat Ketum sedang sakit, operasi jantung, kok ada surat dari DPP," jelasnya.
Disinggung soal kapan surat rekomendasi akan diberikan DPP, dia tidak memberi jawaban pasti dan menyerahkan kepada DPP. Tapi, dia mengungkap optimisme bahwa DPP Partai Golkar akan benar-benar mengusung Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat mendatang.
"Slogan Partai Golkar itu kan suara Golkar suara rakyat. Jadi kami yakin DPP akan mendengar suara rakyat, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sampai desa. Suara grassroot (yang menginginkan Dedi Mulyadi diusung jadi cagub dari Golkar) saya yakin akan didengar DPP," ungkap Iswara.
(wib)