Nobar Film G30S PKI Digelar di Markas Komando Lantamal V Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Mencegah lupa, Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V) mengajak prajurit, ASN, dan generasi muda nonton bareng (nobar) film Penumpasan Pengkhianatan Gerakan 30 S PKI di Gedung Serba Guna (GSG) Markas Komando Lantamal V Surabaya, Jumat (22/9/2017).
Sebanyak 562 orang mengikuti acara nobar, yang terdiri dari 180 siswa siswi dari SMA Hang Tuah I Surabaya, SMK Kal 1 dan 2 Surabaya, dan sisanya adalah prajurit serta ASN Lantamal V.
Hadir pula Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Kolonel Marinir Nana Rukmana, para Asisten Danlantamal V, para Kasatker, dan Kadis jajaran Lantamal V lainnya.
Kolonel Marinir Nana Rukmana menjelaskan, pemutaran film tersebut sesuai arahan pimpinan, ditujukan kepada para prajurit, ASN Lantamal V, dan mengajak generasi muda untuk mengerti dan memahami sejarah perjalanan bangsa, bahwa bangsa ini pernah mengalami peristiwa kelam dengan adanya peristiwa G 30 S PKI, tanggal 30 September 1965.
Menurut Wadan, komunisme hanya bisa hidup di negara yang berideologikan komunis. Ideologi dan filsafat komunisme yang materialis dan mengedepankan kekerasan tidak pernah bisa disejajarkan dengan ideologi dan filsafat Pancasila.
Nana- sapaan akrab Wadan Lantamal ini- menerangkan, film ini hanyalah salah satu bagian dan bukti dari upaya pemberontakan penganut komunisme terhadap Pancasila di antara banyak pemberontakan lainnya dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TNI sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir Pancasila dan NKRI tidak akan pernah menolerir kebangkitan komunisme yang pernah menorehkan tinta merah dalam sejarah bangsa dan telah jelas-jelas dinyatakan sebagai bahaya laten bagi bangsa Indonesia.
"Mulai 20 sampai dengan tanggal 30 September mendatang, satuan jajaran Lantamal V akan menggelar nobar di lingkungan markas, kompleks-kompleks TNI AL dan masyarakat sekitar," pungkasnya.
Sebanyak 562 orang mengikuti acara nobar, yang terdiri dari 180 siswa siswi dari SMA Hang Tuah I Surabaya, SMK Kal 1 dan 2 Surabaya, dan sisanya adalah prajurit serta ASN Lantamal V.
Hadir pula Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Kolonel Marinir Nana Rukmana, para Asisten Danlantamal V, para Kasatker, dan Kadis jajaran Lantamal V lainnya.
Kolonel Marinir Nana Rukmana menjelaskan, pemutaran film tersebut sesuai arahan pimpinan, ditujukan kepada para prajurit, ASN Lantamal V, dan mengajak generasi muda untuk mengerti dan memahami sejarah perjalanan bangsa, bahwa bangsa ini pernah mengalami peristiwa kelam dengan adanya peristiwa G 30 S PKI, tanggal 30 September 1965.
Menurut Wadan, komunisme hanya bisa hidup di negara yang berideologikan komunis. Ideologi dan filsafat komunisme yang materialis dan mengedepankan kekerasan tidak pernah bisa disejajarkan dengan ideologi dan filsafat Pancasila.
Nana- sapaan akrab Wadan Lantamal ini- menerangkan, film ini hanyalah salah satu bagian dan bukti dari upaya pemberontakan penganut komunisme terhadap Pancasila di antara banyak pemberontakan lainnya dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TNI sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir Pancasila dan NKRI tidak akan pernah menolerir kebangkitan komunisme yang pernah menorehkan tinta merah dalam sejarah bangsa dan telah jelas-jelas dinyatakan sebagai bahaya laten bagi bangsa Indonesia.
"Mulai 20 sampai dengan tanggal 30 September mendatang, satuan jajaran Lantamal V akan menggelar nobar di lingkungan markas, kompleks-kompleks TNI AL dan masyarakat sekitar," pungkasnya.
(zik)