Arti Nama Grandprix, Putra Kupang yang Jadi Doktor Termuda di Indonesia
A
A
A
BANDUNG - Octavianus Kadja (43) dan Yeame Dojita (42), orang tua dari Grandprix mengungkapkan makna nama anaknya, Grandprix Thomryes Marth Kadja (24), yang hari ini menjadi doktor termuda di Indonesia.
Menurut Octavianus, nama Grandprix Thomryes Marth Kadja memiliki arti tersendiri. Nama tersebut mengandung arti, anak paling besar yang memiliki tanggung jawab besar pula bagi keluarga Kadja. "Nama itu adalah doa. Puji Tuhan, Grandprix mampu membuktikannya," ujarnya.
Seperti diberitakan, Grandprix Thomryes Marth Kadja (24) mahasiswa S3 Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi menjadi doktor termuda di Indonesia. Gelar tersebut diraih Grandprix setelah lulus secara gemilang dengan predikat cumlaude dalam sidang terbuka program doktor Sekolah Pascasarjana ITB di Gedung Annex CCAR Lantai III, ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (22/9/2017).
Dalam sidang terbuka yang diketuai oleh Prof Aria Bijaksana tersebut, Grandprix kembali mempertahankan disertasi berjudul 'Zeolit ZSM-5 Hierarkis Bebas Mesoporogen: Sintesis, Mekanisme, dan Peningkatan Tingkat Hierarki'.
Grandprix yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur ini memaparkan hasil penelitiannya tentang Zeolit ZSM-5 di hadapan para mahasiswa doktoral ITB, dosen, dekan, dan tim penguji.
Menurut Octavianus, nama Grandprix Thomryes Marth Kadja memiliki arti tersendiri. Nama tersebut mengandung arti, anak paling besar yang memiliki tanggung jawab besar pula bagi keluarga Kadja. "Nama itu adalah doa. Puji Tuhan, Grandprix mampu membuktikannya," ujarnya.
Seperti diberitakan, Grandprix Thomryes Marth Kadja (24) mahasiswa S3 Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi menjadi doktor termuda di Indonesia. Gelar tersebut diraih Grandprix setelah lulus secara gemilang dengan predikat cumlaude dalam sidang terbuka program doktor Sekolah Pascasarjana ITB di Gedung Annex CCAR Lantai III, ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (22/9/2017).
Dalam sidang terbuka yang diketuai oleh Prof Aria Bijaksana tersebut, Grandprix kembali mempertahankan disertasi berjudul 'Zeolit ZSM-5 Hierarkis Bebas Mesoporogen: Sintesis, Mekanisme, dan Peningkatan Tingkat Hierarki'.
Grandprix yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur ini memaparkan hasil penelitiannya tentang Zeolit ZSM-5 di hadapan para mahasiswa doktoral ITB, dosen, dekan, dan tim penguji.
(zik)