BNPB: Gunung Agung Belum Keluarkan Abu Vulkanik
A
A
A
KARANGASEM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan laporan dari PVMBG dan pantuan visual dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung, belum terjadi hujan abu. Gunung Agung belum meletus dan tidak mengeluarkan hujan abu.
Sutopo menjelaskan, informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di sosmed adalah tidak benar. Itu bukan hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. "Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar Gunung Agung,"paparnya, Selasa (19/9/2017).
Dia menambahkan, masyarakat diimbau untuk tenang dan tidak terpancing isu-isu menyesatkan. "Saat ini banyak beredar hoax dan informasi yang menyesatkan sehingga menimbulkan keresahan. Sebarkan fakta dan informasi yang benar,"pungkasnya.
Pascapenetapan status III Siaga Gunung Agung, aktivitas kegempaan masih terjadi. Berdasarkan Pos Pengamatan Gunungapi Agung melaporkan pagi ini terjadi 108 gempa vulkanik dangkal dengan durasi 10-30 detik, dan gempa tektonik lokal sebanyak 3 kali dengan durasi 30-35 detik. Secara visual terlihat jelas dan tidak ada asap keluar dari kawah.
"Kemarin terjadi gempa 2,8 SR kedalaman 10 km dengan pusat gempa di sekitar Gunung Agung. Masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas ringan,"katanya.
Analisa dari pantauan satelit Himawari dari BMKG juga menunjukkan bahwa belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung Agung. Terdeteksi anomali suhu di kawah akibat aktivitas Gunung Agung. Namun tidak ada hembusan abu dan sebaran abu yang keluar dari kawah.
Sutopo menjelaskan, hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan menunjukkan adanya 3 hotspot kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kubu Kab Karangasem (sebelah utara-timur laut) kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir.
"Laporan dari petugas di lapangan masih berlangsung kebakaran hutan dan lahan hingga pagi ini di sekitar Gunung Agung. Kemungkinan abu dari material lahan yang terbakar ini terbawa oleh angin dan jatuh ke permukaan,"paparnya.
Sutopo menjelaskan, informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di sosmed adalah tidak benar. Itu bukan hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. "Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar Gunung Agung,"paparnya, Selasa (19/9/2017).
Dia menambahkan, masyarakat diimbau untuk tenang dan tidak terpancing isu-isu menyesatkan. "Saat ini banyak beredar hoax dan informasi yang menyesatkan sehingga menimbulkan keresahan. Sebarkan fakta dan informasi yang benar,"pungkasnya.
Pascapenetapan status III Siaga Gunung Agung, aktivitas kegempaan masih terjadi. Berdasarkan Pos Pengamatan Gunungapi Agung melaporkan pagi ini terjadi 108 gempa vulkanik dangkal dengan durasi 10-30 detik, dan gempa tektonik lokal sebanyak 3 kali dengan durasi 30-35 detik. Secara visual terlihat jelas dan tidak ada asap keluar dari kawah.
"Kemarin terjadi gempa 2,8 SR kedalaman 10 km dengan pusat gempa di sekitar Gunung Agung. Masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas ringan,"katanya.
Analisa dari pantauan satelit Himawari dari BMKG juga menunjukkan bahwa belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung Agung. Terdeteksi anomali suhu di kawah akibat aktivitas Gunung Agung. Namun tidak ada hembusan abu dan sebaran abu yang keluar dari kawah.
Sutopo menjelaskan, hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan menunjukkan adanya 3 hotspot kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kubu Kab Karangasem (sebelah utara-timur laut) kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir.
"Laporan dari petugas di lapangan masih berlangsung kebakaran hutan dan lahan hingga pagi ini di sekitar Gunung Agung. Kemungkinan abu dari material lahan yang terbakar ini terbawa oleh angin dan jatuh ke permukaan,"paparnya.
(wib)