Enam Desa di Jateng Belum Lakukan Imunisasi Rubella
A
A
A
SEMARANG - Data Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebutkan, terdapat enam desa di Jawa Tengah yang belum melakukan imunisasi Measles Rubella (MR) secara menyeluruh.
Keenam desa yang belum 100 persen menjalani vaksinasi Rubella tersebut yaitu, Desa Buntu Kabupatem Wonosobo, Desa Kajul Temanggung, Desa Luwang Sukoharjo, Desa Lumbang dan Tawangmangu Karanganyar.
"Di desa-desa tersebut belum bisa melakukan vaksinasi Rubella 100 persen," sebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, dalam Diskusi Media bertajuk Imunisasi, Perisai dan keamanan Masa Depan Anak di Semarang, Jumat (15/9/2017).
Menurut Yulianto, rendahnya minat warga untuk memvaksin Rubella karena terbentur pemahaman yang kurang di tengah masyarakat menjadi alasan di enam desa tersebut.
Dia mengungkapkan, petugas Dinkes Imunisasi saat menyambangi wilayah mereka, ada beberapa kepala keluarga yang masih mempertanyakan fungsi dari vaksin Rubella.
"Ada yang tanya apa ada kewajiban untuk mengimunisasi Rubella. Kurangnya pemahaman inilah yang membuat enam desa itu belum melakukan vaksin 100 persen," papar Yulianto.
Yulianto tetap optimistis vaksinasi Rubella mampu dilakukan sampai 92% di 35 kabupaten/kota. Pasalnya, di beberapa daerah telah memvaksin melebihi 100 persen dari target semula.
"Yang tertinggi melakukan vaksin Rubella lebih dari 100% berada di Kota Semarang, Tegal dan Kebumen," bebernya.
Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Siti Atiqah Suryani menyampaikan, secara keseluruhan sudah ada 92% atau setara 7,2 juta warganya yang menjalani vaksin Rubella. Pada Agustus kemarin jumlah anak sekolah yang divaksin mencapai 84%. Sedangkan untuk September, proses vaksin menyasar ke semua Posyandu.
Keenam desa yang belum 100 persen menjalani vaksinasi Rubella tersebut yaitu, Desa Buntu Kabupatem Wonosobo, Desa Kajul Temanggung, Desa Luwang Sukoharjo, Desa Lumbang dan Tawangmangu Karanganyar.
"Di desa-desa tersebut belum bisa melakukan vaksinasi Rubella 100 persen," sebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, dalam Diskusi Media bertajuk Imunisasi, Perisai dan keamanan Masa Depan Anak di Semarang, Jumat (15/9/2017).
Menurut Yulianto, rendahnya minat warga untuk memvaksin Rubella karena terbentur pemahaman yang kurang di tengah masyarakat menjadi alasan di enam desa tersebut.
Dia mengungkapkan, petugas Dinkes Imunisasi saat menyambangi wilayah mereka, ada beberapa kepala keluarga yang masih mempertanyakan fungsi dari vaksin Rubella.
"Ada yang tanya apa ada kewajiban untuk mengimunisasi Rubella. Kurangnya pemahaman inilah yang membuat enam desa itu belum melakukan vaksin 100 persen," papar Yulianto.
Yulianto tetap optimistis vaksinasi Rubella mampu dilakukan sampai 92% di 35 kabupaten/kota. Pasalnya, di beberapa daerah telah memvaksin melebihi 100 persen dari target semula.
"Yang tertinggi melakukan vaksin Rubella lebih dari 100% berada di Kota Semarang, Tegal dan Kebumen," bebernya.
Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Siti Atiqah Suryani menyampaikan, secara keseluruhan sudah ada 92% atau setara 7,2 juta warganya yang menjalani vaksin Rubella. Pada Agustus kemarin jumlah anak sekolah yang divaksin mencapai 84%. Sedangkan untuk September, proses vaksin menyasar ke semua Posyandu.
(rhs)