Sudah 29 Kambing Mati dengan Luka Gigitan Misterius di Malang
A
A
A
MALANG - Jumlah kambing yang mati misterius di Malang, Jawa Timur, terus bertambah di hari ketiga sejak teror pertama terjadi. Setelah sebelumnya kambing milik M Effendi yang ditemukan mati, kali ini, warga bernama Sunari yang kehilangan ternaknya.
Warga salah satu perumahan di Jalan Akordion Utara, Kelurahan Tunggulwulung, Kota Malang itu menemukan tiga ekor kambingnya mati mengenaskan, Jumat (15/8/2017) pagi. Sejumlah luka robek bekas gigitan ditemukan di leher dan perut ketiga kambing sementara dua ekor kambing dalam kondisi luka berat. Dua hari sebelumnya, 26 ekor kambing di lokasi yang berbeda tewas tercabik-cabik dan kehabisan darah. Kondisi lukanya juga sama.
Menurut pemilik ternak kambing, Sunari, dia baru mengetahui kambingnya mati dengan cara aneh itu sekitar pukul 04.00 WIB. Dia menduga kambingnya mati dini hari. Namun, dia sendiri tidak mendengar suara berisik hewan buas atau ternaknya saat diserang. “Kandang juga saya gembok dan tidak dirusak. Rata-rata luka kambing di bagian leher,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Pemkot Malang dokter Anton Pramujiono mengatakan, kematian puluhan kambing diduga karena serangan hewan liar. Hewan buas tersebut sepertinya berkeliaran mencari makanan. “Ini terlihat dari bekas gigitan di kambing, tapi kami belum tahu hewannya seperti apa. Untuk kambing yang masih hidup, sudah kami beri antibiotik,” katanya.
Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Dinas Peternakan Pemkot Malang akan melakukan sosialisasi kepada beberapa pemilik ternak kambing agar lebih mewaspadai serangan hewan liar tersebut, khususnya di jam-jam malam.
Warga salah satu perumahan di Jalan Akordion Utara, Kelurahan Tunggulwulung, Kota Malang itu menemukan tiga ekor kambingnya mati mengenaskan, Jumat (15/8/2017) pagi. Sejumlah luka robek bekas gigitan ditemukan di leher dan perut ketiga kambing sementara dua ekor kambing dalam kondisi luka berat. Dua hari sebelumnya, 26 ekor kambing di lokasi yang berbeda tewas tercabik-cabik dan kehabisan darah. Kondisi lukanya juga sama.
Menurut pemilik ternak kambing, Sunari, dia baru mengetahui kambingnya mati dengan cara aneh itu sekitar pukul 04.00 WIB. Dia menduga kambingnya mati dini hari. Namun, dia sendiri tidak mendengar suara berisik hewan buas atau ternaknya saat diserang. “Kandang juga saya gembok dan tidak dirusak. Rata-rata luka kambing di bagian leher,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Pemkot Malang dokter Anton Pramujiono mengatakan, kematian puluhan kambing diduga karena serangan hewan liar. Hewan buas tersebut sepertinya berkeliaran mencari makanan. “Ini terlihat dari bekas gigitan di kambing, tapi kami belum tahu hewannya seperti apa. Untuk kambing yang masih hidup, sudah kami beri antibiotik,” katanya.
Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Dinas Peternakan Pemkot Malang akan melakukan sosialisasi kepada beberapa pemilik ternak kambing agar lebih mewaspadai serangan hewan liar tersebut, khususnya di jam-jam malam.
(mcm)