Status Gunung Agung Naik, Warga dan Wisatawan di Bali Diminta Waspada

Kamis, 14 September 2017 - 19:53 WIB
Status Gunung Agung...
Status Gunung Agung Naik, Warga dan Wisatawan di Bali Diminta Waspada
A A A
DENPASAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali mengimbau kepada pendaki dan masyarakat serta wisatawan tetap waspada terkait naiknya status Gunung Agung dari level I (Normal) menjadi level II (Waspada).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, Made Indra mengatakan, warga, dan wisatawan menyikapi kejadian ini supaya tetap tenang, dan tidak terpancing tentang erupsi-erupsi Gunung Agung.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, pendaki dan wisatawan tetap tenang dan tidak panik dengan adanya peningkatan aktivitas Gunung Agung," katanya di Denpasar, Kamis (14/9/2017).

Dalam radius 2,5 km dari Gunung Agung atau diatas ketinggian top 1.600 m dpl tidak direkomendasi atau dilarang melakukan aktivitas pasalnya daerah tersebut termasuk rawan.
"Untuk sementara pendakian saat ini dilarang," ujarnya.

Dikabarkan sebelumnya, bahwa Pos Pengamatan Gunungapi yang berlokasi di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali merekam 7 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) dengan amplitudo 2 - 6 mm, lama gempa 12 - 23 detik. Sebanyak 4 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplitudo 3 - 6 mm dan lama gempa 7 - 13 detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal (TL) dengan amplitudo 6 mm, S-P 4.8 detik dan lama gempa 37 detik pada Rabu 13 September 2017 kemarin.

Pos pengamatan Gunung Agung mengamati belum adanya perubahan signifikan tinggi dan tebal asap dari kawan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.

Badan Geologi melaporkan bahwa berdasarkan informasi dari pendaki pada 13 September 2017 lalu, terlihat hembusan solfatara dari dasar kawah yang sebelumnya tidak pernah terlihat sampai periksaan terakhir pada bulan April 2017.

Badan Geologi juga melaporkan data terukur terkait dengan peningkatan status, seperti material vulkanik, tingkat kegempaan dan citra termal.

Pada indikator gempa Vulkanik Dalam (VA) mengindikasikan proses peretakan batuan di dalam tubuh gunung api yang diakibatkan oleh tekanan fluida magmatik dari kedalaman mulai terekam meningkat jumlahnya secara konsisten sejak 10 Agustus 2017 dengan amplituda kegempaan vulkanik berkisar antara 3 mm sampai 10 mm.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1363 seconds (0.1#10.140)