Satu Kompi Brimob Polda Kepri Gabung Satgas Operasi Tinombala
A
A
A
BATAM - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Irjen Pol Sam Budigusdian melepas satu kompi personel Satuan Brimob Polda Kepri untuk ditugaskan dalam Operasi Tinombala 2017 di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (14/9/2017) pukul 16.00 WIB di halaman Upacara Mapolda Kepri.
"Hari ini kita cek kesiapan personel, baik materiil maupun kesiapan kemampuan dalam rangka pelaksanaan tugas nantinya," kata Sam seusai melepas Satgas Operasi Tinombala 2017.
Sam mengatakan, satuan tugas kompi Sat Brimob Polda Kepri tersebut berjumlah 100 orang personel dan akan ditugaskan sebagai BKO (bawah kendali operasi) Ops Tinombala 2017 demi mencari dan menangkap sisa-sisa anggota kelompok Santoso.
"100 orang kita ini dipercaya oleh Mabes Polri sebagai pasukan penyekat. Mereka akan bertugas selama tiga bulan di Poso," katanya.
Sebelum ditugaskan ke Poso, 100 personel tersebut terlebih dahulu melaksanakan latihan pra-operasi terpusat di Mako Korps Brimob di Kelapa Dua, Depok, selama dua minggu. Setelah pembekalan latihan tersebut, pasukan langsung diberangkatkan ke daerah operasi. "Ini sudah kali keempat personel Brimob kita dikirim sebagai BKO," ujarnya.
Dia mengatakan, sepanjang 2017 ini personel Brimob Polda Kepri telah dikirim ke beberapa lokasi seperti penugasan pengamanan pemilu di Aceh, unjuk rasa di Jakarta, pengamanan di lokasi tambang emas Papua, dan terakhir sebagai pasukan penyekat pada Operasi Tinombala.
"Saya kira ini merupakan suatu kehormatan bagi Brimob Polda Kepri untuk menjalankan baktinya kepada negara," kata dia.
Seperti diketahui, Operasi Tinombala 2017 melibatkan ribuan personel gabungan TNI-Polri. Keberadaan ribuan aparat polisi dan militer tersebut, selain memburu sisa-sisa anggota kelompok Santoso yang diperkirakan masih bersembunyi, juga untuk memberikan rasa aman kepada warga masyarakat di Sulawesi Tengah pada umumnya dan Kabupaten Poso pada khususnya.
"Hari ini kita cek kesiapan personel, baik materiil maupun kesiapan kemampuan dalam rangka pelaksanaan tugas nantinya," kata Sam seusai melepas Satgas Operasi Tinombala 2017.
Sam mengatakan, satuan tugas kompi Sat Brimob Polda Kepri tersebut berjumlah 100 orang personel dan akan ditugaskan sebagai BKO (bawah kendali operasi) Ops Tinombala 2017 demi mencari dan menangkap sisa-sisa anggota kelompok Santoso.
"100 orang kita ini dipercaya oleh Mabes Polri sebagai pasukan penyekat. Mereka akan bertugas selama tiga bulan di Poso," katanya.
Sebelum ditugaskan ke Poso, 100 personel tersebut terlebih dahulu melaksanakan latihan pra-operasi terpusat di Mako Korps Brimob di Kelapa Dua, Depok, selama dua minggu. Setelah pembekalan latihan tersebut, pasukan langsung diberangkatkan ke daerah operasi. "Ini sudah kali keempat personel Brimob kita dikirim sebagai BKO," ujarnya.
Dia mengatakan, sepanjang 2017 ini personel Brimob Polda Kepri telah dikirim ke beberapa lokasi seperti penugasan pengamanan pemilu di Aceh, unjuk rasa di Jakarta, pengamanan di lokasi tambang emas Papua, dan terakhir sebagai pasukan penyekat pada Operasi Tinombala.
"Saya kira ini merupakan suatu kehormatan bagi Brimob Polda Kepri untuk menjalankan baktinya kepada negara," kata dia.
Seperti diketahui, Operasi Tinombala 2017 melibatkan ribuan personel gabungan TNI-Polri. Keberadaan ribuan aparat polisi dan militer tersebut, selain memburu sisa-sisa anggota kelompok Santoso yang diperkirakan masih bersembunyi, juga untuk memberikan rasa aman kepada warga masyarakat di Sulawesi Tengah pada umumnya dan Kabupaten Poso pada khususnya.
(zik)