Bakar Ilalang di Kebun, Suweta Tewas Terbakar
A
A
A
TABANAN - I Wayan Suweta (60), warga Banjar Taman, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, tewas terbakar saat sedang membakar ilalang di kebunnya pada Rabu (13/9/2017) pukul 15.00 Wita. Korban diduga mengalami stroke saat membakar sampah sehingga tidak bisa menghindari kobaran api saat membakar ilalang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban berpamitan dengan istrinya, Ni Nyoman Netri (59), untuk pergi ke kebun milik Anak Agung Dananjaya. Keterangan saksi, I Made Surya Diasa (34), saat kejadian dia sedang istirahat di gubug kebun yang berbeda.
Dia mencium bau asap dan mendengar teriakan orang menggerang kesakitan. Saat melihat kobaran api yang membakar ilalang, saksi melihat ada orang tergeletak dan api sudah membakar seluruh tubuh korban.
“Saya langsung lari dan berusaha menarik kakinya. Tetapi angin dan kobaran api besar sekali, saya sambil teriak-teriak minta tolong warga. Untungnya ada warga lain yang datang membantu,"katanya.
Dia menjelaskan, bahwa korban sudah sempat diselamatkan dari kobaran api. Kemudian korban langsung dibawa ke Rumah Sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
“Dia waktu itu masih ada suaranya, tapi tubuhnya sudah kaku. Kami gulung pakai tikar dan dibawa langsung ke rumah sakit. Tetapi hanya beberapa saat tiba di rumah sakit sudah meninggal,” katanya.
Kapolsek Tabanan Kompol I Gede Made Surya Atmaja membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, saat membakar ilalang diduga korban kena stroke. Korban diketahui memiliki sakit stroke sejak 2008 dan saat ini masih dalam perawatan dokter.
“Diduga saat kejadian sakit stroke korban kambuh dan terjatuh di lokasi api yang membakar ilalang. Api pun langsung membakar tubuh korban," jelasnya.
Dia menjelaskan, korban diduga meninggal dunia karena terlalu banyak menghirup asap dan tubuhnya 80% terbakar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban berpamitan dengan istrinya, Ni Nyoman Netri (59), untuk pergi ke kebun milik Anak Agung Dananjaya. Keterangan saksi, I Made Surya Diasa (34), saat kejadian dia sedang istirahat di gubug kebun yang berbeda.
Dia mencium bau asap dan mendengar teriakan orang menggerang kesakitan. Saat melihat kobaran api yang membakar ilalang, saksi melihat ada orang tergeletak dan api sudah membakar seluruh tubuh korban.
“Saya langsung lari dan berusaha menarik kakinya. Tetapi angin dan kobaran api besar sekali, saya sambil teriak-teriak minta tolong warga. Untungnya ada warga lain yang datang membantu,"katanya.
Dia menjelaskan, bahwa korban sudah sempat diselamatkan dari kobaran api. Kemudian korban langsung dibawa ke Rumah Sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
“Dia waktu itu masih ada suaranya, tapi tubuhnya sudah kaku. Kami gulung pakai tikar dan dibawa langsung ke rumah sakit. Tetapi hanya beberapa saat tiba di rumah sakit sudah meninggal,” katanya.
Kapolsek Tabanan Kompol I Gede Made Surya Atmaja membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, saat membakar ilalang diduga korban kena stroke. Korban diketahui memiliki sakit stroke sejak 2008 dan saat ini masih dalam perawatan dokter.
“Diduga saat kejadian sakit stroke korban kambuh dan terjatuh di lokasi api yang membakar ilalang. Api pun langsung membakar tubuh korban," jelasnya.
Dia menjelaskan, korban diduga meninggal dunia karena terlalu banyak menghirup asap dan tubuhnya 80% terbakar.
(wib)