Pasar Klewer Timur Tetap Digarap Meski Waktu Mepet

Rabu, 13 September 2017 - 17:27 WIB
Pasar Klewer Timur Tetap Digarap Meski Waktu Mepet
Pasar Klewer Timur Tetap Digarap Meski Waktu Mepet
A A A
SOLO - Pemkot Solo nekat menggarap proyek pembangunan Pasar Klewer sisi timur meski waktu yang tersisa hanya tiga bulan. Proyek dengan anggaran Rp48 miliar akan digarap maraton setelah skenario melalui mekanisme tahun jamak (multiyears) ditolak Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan, batas penyelesaian pembangunan Pasar Klewer sisi timur adalah 31 Desember mendatang. Periode pelaksanaan diakui sangat mepet, sehingga, tahap pembangunan segera dikerjakan.

"Termasuk sosialisasi kepada pedagang terkait penempatan ke pasar darurat paling lambat 19 September," kata Subagiyo, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (13/9/2017).

Surat edaran (SE) pengosongan kios bagi pedagang telah dilayangkan. Pedagang diminta segera menempati dhasaran di Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta yang menjadi lokasi pasar darurat. Pihaknya menjamin pedagang tidak dipungut biaya apa pun dalam penempatan. Mereka hanya dikenakan retribusi pelayanan pasar, seperti retribusi pelayanan persampahan Rp100/meter persegi/pedagang/hari, retribusi pelayanan pasar (RPP) Rp500/meter persegi/pedagang/hari.

Pemkot Solo juga menyiapkan lelang penghapusan aset bangunan Pasar Klewer sisi timur. Tender diharapkan berjalan lancar dan bangunan segera dibongkar. "Awal pekan depan mudah-mudahan sudah ada pemenang lelang," tandasnya.

Pembongkaran bangunan ditarget digarap 4 Oktober. Sedangkan proyek mulai dikerjakan 8 Oktober. Target waktu tiga bulan diyakini tercapai atau selesai tepat waktu. Alasannya, perencanaan pasar hanya dibangun dua lantai plus basement.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengungkapkan, skenario penganggaran pembangunan Pasar Klewer timur berubah. Awalnya revitalisasi pasar batik terbesar di Indonesia itu didanai melalui corporate social responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga pengerjaan tidak terbatas waktu. Namun, akhirnya dana justru di-cover Kemendag melalui dana tugas pembantuan (TP). "Jadi mau tidak mau harus selesai tahun anggaran ini. Kami sudah minta multiyears tapi tidak bisa," ucap Rudy.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5739 seconds (0.1#10.140)