SWAP: Pak Anton Kapolda Dermawan dan Gencar Perangi Radikalisme
A
A
A
BANDUNG - Irjen Pol Anton Charliyan sudah resmi menjabat Wakil Kepala (Waka) Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol) setelah dilantik Kapolri Selasa (5/9/2017) lalu. Anton yang sebelumnya menjabat sebaga Kapolda Jawa Barat (Barat), mengaku ikhlas dan siap memberikan dedikasi terbaik di jabatan baru itu.
Namun bagi sebagaian warga Jabar, ternyata masih ada yang belum bisa menerima kepindahan sang jenderal bintang 2. Di mata masyarakat Jawa Barat, Anton Charliyan dikenal sebagai seorang Kapolda yang sangat dermawan dan gencar melawan gerakan radikalisme. Karena itu, tidak sedikit tokoh Jawa Barat sempat melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, meminta agar membatalkan pemindahan Anton Charliyan ke Lemdikpol.
Tapi apa boleh buat, Kapolri akhirnya tetap melantik Irjen Pol Agung Budi Maryoto sebagai Kapolda Jabar yang baru. Meski begitu, tidak menyurutkan semangat tokoh masyarakat Jawa Barat untuk meminta kepada Kapolri agar Anton Charliyan dikembalikan ke Polda Jawa Barat. (Baca: Anton Ikhlas Dipercaya Jabat Waka Lemdikpol)
"Iya, kami berharap agar Kapolri mengembalikan lagi Pak Anton Charliyan ke Polda Jawa Barat. Karena selain warga Jawa Barat, Anton Charliyan adalah pemimpin yang tepat untuk menekan gerakan radikalisme di Jawa Barat," ujar Ketua Umum Solidaritas Warga Pribumi (SWAP) Jawa Barat H Adang Mulyadi, dalam keterangan persnya yang diterima, Kamis (7/9/2017).
Menurut dia, kepindahan Anton Charliyan dari Jawa Barat menuju Lemdikpol masih menyisakan tanda tanya di kalangan masyarakat Jawa Barat. Sebab, banyak program Anton yang masih sedang berjalan, salah satunya program melawan gerakan radikalisme.
Di mata masyarakat Jawa Barat, Anton Charliyan dikenal sebagai sosok Kapolda yang sangat dermawan. Hal itu terbukti dari beberapa program Anton Charliyan yang merambah sampai ke pelosok perkampungan Jawa Barat. Salah satunya adalah Gerakan Berbagi Sebungkus Nasi.
Program itu merupakan kegiatan kemanusiaan yang bertujuan untuk mengetuk hati para dermawan di Jawa Barat agar mau melihat warga yang kurang mampu dan menyisihkan sedikit hartanya untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Selain Gerakan Berbagi Sebungkus Nasi, selama menjabat Kapolda Jabar Anton juga telah menjalankan beberapa program inovatif unggulan, seperti Polwan Guru Ngaji, Polisi Santri, Jumat Polwan, dan Sawala Kebangsaan.
Namun bagi sebagaian warga Jabar, ternyata masih ada yang belum bisa menerima kepindahan sang jenderal bintang 2. Di mata masyarakat Jawa Barat, Anton Charliyan dikenal sebagai seorang Kapolda yang sangat dermawan dan gencar melawan gerakan radikalisme. Karena itu, tidak sedikit tokoh Jawa Barat sempat melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, meminta agar membatalkan pemindahan Anton Charliyan ke Lemdikpol.
Tapi apa boleh buat, Kapolri akhirnya tetap melantik Irjen Pol Agung Budi Maryoto sebagai Kapolda Jabar yang baru. Meski begitu, tidak menyurutkan semangat tokoh masyarakat Jawa Barat untuk meminta kepada Kapolri agar Anton Charliyan dikembalikan ke Polda Jawa Barat. (Baca: Anton Ikhlas Dipercaya Jabat Waka Lemdikpol)
"Iya, kami berharap agar Kapolri mengembalikan lagi Pak Anton Charliyan ke Polda Jawa Barat. Karena selain warga Jawa Barat, Anton Charliyan adalah pemimpin yang tepat untuk menekan gerakan radikalisme di Jawa Barat," ujar Ketua Umum Solidaritas Warga Pribumi (SWAP) Jawa Barat H Adang Mulyadi, dalam keterangan persnya yang diterima, Kamis (7/9/2017).
Menurut dia, kepindahan Anton Charliyan dari Jawa Barat menuju Lemdikpol masih menyisakan tanda tanya di kalangan masyarakat Jawa Barat. Sebab, banyak program Anton yang masih sedang berjalan, salah satunya program melawan gerakan radikalisme.
Di mata masyarakat Jawa Barat, Anton Charliyan dikenal sebagai sosok Kapolda yang sangat dermawan. Hal itu terbukti dari beberapa program Anton Charliyan yang merambah sampai ke pelosok perkampungan Jawa Barat. Salah satunya adalah Gerakan Berbagi Sebungkus Nasi.
Program itu merupakan kegiatan kemanusiaan yang bertujuan untuk mengetuk hati para dermawan di Jawa Barat agar mau melihat warga yang kurang mampu dan menyisihkan sedikit hartanya untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Selain Gerakan Berbagi Sebungkus Nasi, selama menjabat Kapolda Jabar Anton juga telah menjalankan beberapa program inovatif unggulan, seperti Polwan Guru Ngaji, Polisi Santri, Jumat Polwan, dan Sawala Kebangsaan.
(thm)