2 Warga Jepang yang Tewas Terbakar, Pengusaha Ekspor Ikan Tuna
A
A
A
BADUNG - Pasangan suami istri asal Jepang, Matsuba Nurio dan Matsuba Hiroko, yang tewas terbakar, dikenal sebagai pengusaha ekspor ikan tuna. Pasangan suami istri ini ditemukan tewas terbakar di dalam rumahnya di Perumahan Puri Gading, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Senin 4 September 2017, sekitar pukul 11.00 Wita.
Nakiri Mayumi (45), teman korban mengatakan, kedua korban selama ini dikenal baik dengan teman-temannya. Dia mengaku, sering kumpul bersama korban untuk minum-minum dan sekedar berbincang-bincang.
Selama di Bali korban memiliki usaha ekspor ikan tuna ke Jepang. Selain memiliki usaha, Matsuba Nurio, suami korban juga sebagai pelukis. "Ada memiliki usaha ekspor tuna di Bali. Tuna tersebut dikirim ke Jepang," katanya, Selasa (5/9/2017).
Nakiri yang sudah mengenal korban selama tiga tahun ini juga tidak menjelaskan secara detail terkait usaha korban selama di Bali. Korban tinggal di Indonesia, tepatnya di Bali kurang lebih selama lima tahun. Namun, korban sudah beberapa kali pindah kontrakan rumah. "Kalau di rumah ini mereka tinggal kurang dua tahun. Di rumah kontrakan sebelumnya, ada tiga tahun." katanya.
Nakiri terakhir bertemu dengan kedua korban pada hari Sabtu 2 September 2017 lalu. Dia mengetahui korban meninggal setelah dihubungi suaminya. "Kemarin saya ditelepon suami, kalau rumahnya korban terbakar. Saya langsung ke sini," ujarnya.
Nakiri Mayumi (45), teman korban mengatakan, kedua korban selama ini dikenal baik dengan teman-temannya. Dia mengaku, sering kumpul bersama korban untuk minum-minum dan sekedar berbincang-bincang.
Selama di Bali korban memiliki usaha ekspor ikan tuna ke Jepang. Selain memiliki usaha, Matsuba Nurio, suami korban juga sebagai pelukis. "Ada memiliki usaha ekspor tuna di Bali. Tuna tersebut dikirim ke Jepang," katanya, Selasa (5/9/2017).
Nakiri yang sudah mengenal korban selama tiga tahun ini juga tidak menjelaskan secara detail terkait usaha korban selama di Bali. Korban tinggal di Indonesia, tepatnya di Bali kurang lebih selama lima tahun. Namun, korban sudah beberapa kali pindah kontrakan rumah. "Kalau di rumah ini mereka tinggal kurang dua tahun. Di rumah kontrakan sebelumnya, ada tiga tahun." katanya.
Nakiri terakhir bertemu dengan kedua korban pada hari Sabtu 2 September 2017 lalu. Dia mengetahui korban meninggal setelah dihubungi suaminya. "Kemarin saya ditelepon suami, kalau rumahnya korban terbakar. Saya langsung ke sini," ujarnya.
(wib)