Semarak Nasionalisme di Perbatasan Daerah Terluar Indonesia
A
A
A
SEBATIK - Sejumlah daerah terluar Indonesia seringkali kurang terjamah pembangunan sarana dan prasarana akibat sulitnya akses untuk mencapai wilayah tersebut. Salah satunya Pulau Sebatik yang terletak di Pulau Kalimantan bagian utara dan berbatasan dengan Sabah, Malaysia.
Dimana perkembangan pembangunan di wilayah tersebut tidak sebanding dengan apa yang dilakukan di Sabah Malaysia, sehingga cenderung terjadinya degradasi nasionalisme
Karenanya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang memiliki program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri merasa terpanggil untuk terjun di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal ) tersebut.
Sehingga Generasi Bakti Negeri dari UMY memilih Pulau Sebatik, Kalimantan Utara sebagai tempat KKNnya. Tepatnya di Kecamatan Sebatik Tengah yang diterjunkan ke tiga desa; Maspul, Bukit Harapan dan Sungai Limau.
KKN yang mulai berlangsung sejak 2015 ini untuk tahun 2017 sudah dilaksanakan sejak bulan Juli hingga pertengahan September.
KKN GBN membawa misi Nasionalisme Perbatasan, 'Melindungi Nusantara Dengan Semangat Kebhinnekaan. ' Misi tersebut dibuktikan melalui program kerja yang telah direncanakan matang-matang sebelum keberangkatan KKN.
Puncak pengapresiasian misi Nasionalisme Perbatasan akan digelar pada 3 September 2017 dalam acara Saudara Sebatik Festival #3. Acara tersebut diselenggarakan dari pukul 08.00-22.00 Wita di Satgas Pamtas Desa Aji Kuning, tepatnya di Kampung Rambutan.
Acara didesain dengan penampilan tarian dari perbagai daerah, akustik, pembacaan puisi, dai cilik, pawai budaya dan anti narkoba.
Setelah itu ditutup dengan drama yang menggambarkan semangat anak Sebatik dalam meraih cita-cita.
Selain itu ada pemutaran film anak Sebatik yang harus berjalan cukup jauh untuk sampai ke sekolah, serta menikmati hidup bersama nenek karena orang tua yang bekerja di Malaysia.
Ketua Pelaksana Acara SSF #3 Suharto Putra memberikan gambaran umum dari acara tersebut. Bahwa akan ada expo universitas untuk mengenalkan universitas-universitas di wilayah Indonesia, agar memotivasi peserta didik Sebatik untuk melanjutkan kuliah setelah lulus SMA.
"Ada pula stand UKM untuk memamerkan makanan khas Sebatik, khususnya Sebatik Tengah. Yang mana acara tersebut akan dihibur kreasi seni dari masyarakat Sebatik Tengah, serta masih banyak hal menarik lainnya," katanya, seperti dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Selasa (5/9/2017).
Acara ini dibuka, kata dia, untuk umum sehingga masyarakat manapun dan siapapun dibolehkan hadir.
"Pembukaan acara ini juga dihadiri oleh pejabat Kecamatan dan Kabupaten. Oleh karenanya, acara ini sangat disayangkan jika banyak yang melewatkan. Terlebih, akan banyak pembelajaran nasionalisme yang akan didapatkan dari menghadiri acara ini," timpalnya.
Generasi Bakti Negeri sendiri, lanjut dia, menyadari sikap nasionalisme harus dipupuk sejak dini. Hal inilah yang menyebabkan arah program kerjanya lebih kepada cinta tanah air dan bagaimana bertahan hidup di tanah perbatasan dengan keadaan perekonomian dari Malaysia, tetapi hatinya tetap cinta tanah Indonesia.
Pihak Satgas Pamtas juga menyatakan, sepakat dengan pagelaran SSF #3, terlebih acara diselenggarakan di markas TNI perbatasan. Yang mana pengamanan akan lebih terjamin. Harapannya acara dapat berjalan lancar dan sukses serta memberi pemahaman bagaimana sikap kita sebagai warga negara Indonesia yang seharusnya.
"Sebagaimana yang sering digemakan dalam media sosial bahwa kita harus menjaga keutuhan NKRI, dan KKN GBN UMY inilah sudah memberikan wujud nyata dalam menghargai keanekaragaman Indonesia agar tetap mempertahankan tanahnya untuk meminimalisir kejadian macam Sipadan dan Ligitan yang terpaksa harus diserahkan untuk negara tetangga. Sehingga, acara ini diharapkan senantiasa bisa menambah cinta kepada nusantara," tandasnya.
Dimana perkembangan pembangunan di wilayah tersebut tidak sebanding dengan apa yang dilakukan di Sabah Malaysia, sehingga cenderung terjadinya degradasi nasionalisme
Karenanya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang memiliki program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri merasa terpanggil untuk terjun di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal ) tersebut.
Sehingga Generasi Bakti Negeri dari UMY memilih Pulau Sebatik, Kalimantan Utara sebagai tempat KKNnya. Tepatnya di Kecamatan Sebatik Tengah yang diterjunkan ke tiga desa; Maspul, Bukit Harapan dan Sungai Limau.
KKN yang mulai berlangsung sejak 2015 ini untuk tahun 2017 sudah dilaksanakan sejak bulan Juli hingga pertengahan September.
KKN GBN membawa misi Nasionalisme Perbatasan, 'Melindungi Nusantara Dengan Semangat Kebhinnekaan. ' Misi tersebut dibuktikan melalui program kerja yang telah direncanakan matang-matang sebelum keberangkatan KKN.
Puncak pengapresiasian misi Nasionalisme Perbatasan akan digelar pada 3 September 2017 dalam acara Saudara Sebatik Festival #3. Acara tersebut diselenggarakan dari pukul 08.00-22.00 Wita di Satgas Pamtas Desa Aji Kuning, tepatnya di Kampung Rambutan.
Acara didesain dengan penampilan tarian dari perbagai daerah, akustik, pembacaan puisi, dai cilik, pawai budaya dan anti narkoba.
Setelah itu ditutup dengan drama yang menggambarkan semangat anak Sebatik dalam meraih cita-cita.
Selain itu ada pemutaran film anak Sebatik yang harus berjalan cukup jauh untuk sampai ke sekolah, serta menikmati hidup bersama nenek karena orang tua yang bekerja di Malaysia.
Ketua Pelaksana Acara SSF #3 Suharto Putra memberikan gambaran umum dari acara tersebut. Bahwa akan ada expo universitas untuk mengenalkan universitas-universitas di wilayah Indonesia, agar memotivasi peserta didik Sebatik untuk melanjutkan kuliah setelah lulus SMA.
"Ada pula stand UKM untuk memamerkan makanan khas Sebatik, khususnya Sebatik Tengah. Yang mana acara tersebut akan dihibur kreasi seni dari masyarakat Sebatik Tengah, serta masih banyak hal menarik lainnya," katanya, seperti dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Selasa (5/9/2017).
Acara ini dibuka, kata dia, untuk umum sehingga masyarakat manapun dan siapapun dibolehkan hadir.
"Pembukaan acara ini juga dihadiri oleh pejabat Kecamatan dan Kabupaten. Oleh karenanya, acara ini sangat disayangkan jika banyak yang melewatkan. Terlebih, akan banyak pembelajaran nasionalisme yang akan didapatkan dari menghadiri acara ini," timpalnya.
Generasi Bakti Negeri sendiri, lanjut dia, menyadari sikap nasionalisme harus dipupuk sejak dini. Hal inilah yang menyebabkan arah program kerjanya lebih kepada cinta tanah air dan bagaimana bertahan hidup di tanah perbatasan dengan keadaan perekonomian dari Malaysia, tetapi hatinya tetap cinta tanah Indonesia.
Pihak Satgas Pamtas juga menyatakan, sepakat dengan pagelaran SSF #3, terlebih acara diselenggarakan di markas TNI perbatasan. Yang mana pengamanan akan lebih terjamin. Harapannya acara dapat berjalan lancar dan sukses serta memberi pemahaman bagaimana sikap kita sebagai warga negara Indonesia yang seharusnya.
"Sebagaimana yang sering digemakan dalam media sosial bahwa kita harus menjaga keutuhan NKRI, dan KKN GBN UMY inilah sudah memberikan wujud nyata dalam menghargai keanekaragaman Indonesia agar tetap mempertahankan tanahnya untuk meminimalisir kejadian macam Sipadan dan Ligitan yang terpaksa harus diserahkan untuk negara tetangga. Sehingga, acara ini diharapkan senantiasa bisa menambah cinta kepada nusantara," tandasnya.
(sms)